Rabu, 20 Mei 2015

Rukun Iman



Iman menurut bahasa berarti percaya. Iman menurut istilah berarti membenarkan dengan hati,mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan tindakan (amal perbuatan). Ada 3 unsur orang dapat dikatakan beriman : hati, lisan dan anggota badan.
Rukun Iman yaitu pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim. Jumlahnya ada enam perkara.
1.       Iman kepada Allah SWT
Iman kepada allah adalah keyakinan yang kuat bahwa allah adalah rabb dan raja segala sesuatu, dialah yang mencipta, yang memberi rizki, yang menghidupkan, dan yang mematikan, hanya dia yang berhak diibadahi. Kepasrahan, kerendahan diri, ketundukan, dan segala jenis ibadah tidak boleh diberikan kepada selain-nya, dia memiliki sifat-sifat kesempurnaan, keagungan, dan kemuliaan, serta dia bersih dari segala cacat dan kekurangan.

Sifat-sifat Allah :
  • Sifat Wajib, sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah.
  • Sifat Mustahil, sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada Allah.
  • Sifat Jaiz, sifat yang mungkin bagi Allah. Untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai kehendak-Nya.

Fungsi beriman kepada Allah swt :
  1. Menyadari kelemahan kita dihadapan Allah swt.
  2. Menyadari diri kita akan mati dan akan dimintai pertanggung jawaban atas semua amal perbuatan kita.
  3. Menyadari sepenuhnya bahwa segala sesuatu yang kita nikmati dalam hidup ini berasal dari Allah.
  4. Menyadari bahwa diri kita senantiasa dilihat oleh Allah swt.
  5. Menyadari dan segera bertaubat apabila melakukan kesalahan dan dosa.

2.       Iman kepada Malaikat Allah
Malaikat berarti risalah, misi atau utusan. Malaikat merupakan hamba Allah yang diciptakan untuk menyelesaikan berbagia tugas dan urusan. Malaikat merupakan makhluk gaib. Iman kepada malaikat adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah memiliki malaikat-malaikat, meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan dan mengutus malaikat untuk melaksanakan tugas-tugas Allah swt. Malaikat yang diciptakan dari cahaya sebagaimana yang ditegaskan dalam hadis riwayat Imam Muslim yang artinya “Malaikat diciptakan dari cahaya (nur), jin diciptakan dari nyala api. Dan adam (manusia) diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepadamu (tanah liat). Berdasarkan hadis tersebut, malaikat karakternya memantulkan cahaya pada hati manusia dan kedamaian di bumi. Manusia karakternya tenang, diam, stabi. Sedangkan jin diciptakan dari api yang sifatnya selalu bergerak, berkejolak dan tidak pernah tenang.

Nama-nama malaikat :
  • Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada nabi dan rasul. Jibril mempunyai gelar Ruhul Qudus.
  • Malaikat Mikail bertugas membagikan rezeki kepada seluruh makhluk Allah.
  • Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala sebagai petanda datangnya hari kiamat.
  • Malaikat Izrail bertugas bertanggung jawab terhadap kelahiran dan kematian seluruh makhluk. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa kita sesuai waktu yang ditetapkan oleh Allah.
  • Malikat Rakib bertugas mengawasi amal manusia dalam menjalankan hidup di dunia. Malaikat rakib mencatat setiap amal kebaikan.
  • Malaikat Atid bertugas mengawasi amal manusia dalam menjalankan hidup di dunia. Malaikat Atid mencatat setiap amal keburukan.
  • Malaikat Munkar dan Nankir betugas mengajukan pertanyaan kepada kita di alam kubur, baik kepada orang mukmin ataupun kafir.
  • Malaikat Malik bertugas menjaga neraka.
  • Malaikat Ridwan bertugas menjaga surga.

3.       Iman kepada Rasul Allah 






Iman kepada rasul-rasul adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah telah mengutus para rasul untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya. Mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi mereka semua tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan yang nyata. Wajib mengimani bahwa semua wahyu kepada nabi dan rasul itu adalah benar dan bersumber dari Allah Ta’ala. Juga wajib mengakui setiap nabi dan rasul yang kita ketahui namanya dan yang tidak kita ketahui namanya.

4.       Iman kepada Kitab Allah
Iman kepada kitab Allah adalah meyakini, membenarkan dan menetapkan setiap kitab yang Allah turunkan kepada rasul utusan-Nya, meyakini bahwa kitab tersebut benar diturunkan dari Allah swt. Wajib beriman secara ijmal, kecuali yang telah disebutkan namanya oleh Allah, maka wajib baginya mengimaninya secara tafshil, yaitu Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur'an.
  1. Kitab Taurat, diwahyukan Allah kepada Nabi Musa as. Sebagai pedoman hidup bagi kaum bani israil dalam bahasa ibrani. Dirman Allah dalam surah Al-Maidah ayat 44.
  2. Kitab Injil, diwahyukan Allah kepada Nabi Isa as. Dalam bahasa suryani. Kitab injil asli memuet keterangan-keterangan yang benar dan nyata yaitu perintah-perintah Allah agar manusia mengesakannya dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, juga menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir. Firman Allah dalam surah Al-Maidah ayat 46.
  3. Kitab Zabur, diwahyukan Allah kepada Nabi Duad as. Dalam bahasa Qibti. Nabi Daud as hanya diperintahkan Allah untuk mengikuti syariat Nabi Musa as. Maka pokok ajaran kitab zabur berisi tentang zikir, nasihat dan hikmah, tidak memuat syariat. Firman Allah dalam surah Al-Isra’ ayat 55.
  4. Kitab Al-Qur’an, diwahyukan Allah kepada Nab Muhammad saw. Secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Yang terdiri dari 30 juz, 144 surah, 6666 ayat, 74437 kalimat dan 325345 huruf. Turunya Al-Qur’an disebut Nuzulul qur’an. Wahyu pertama adalah surah al-alaq ayat 1-5 diturunkan pada malam 17 ramadan 610 M di Gua Hira pada Nabi Muhammad saw sedang berkhalwat. 

Keistimewaan Kitab suci Al-Qur’an adalah :
  1. Sebagai kitab suci yang terakhir dan terjamin keasliannya.
  2. Memiliki kandungan yang paling lengkap dan sempurna.
  3. Tidak dapat ditiru dan dimasuki oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya karena Allah yang selalu memeliharanya. Allah berfirman dalam Q.S Al-Isra’ ayat 88.
  4. Isinya sesuai dengan perkembangan zaman, berlaku sepanjang masa dan untuk sekuruh umat manusia.
  5. Membaca dan mempelajari isi Al-Qur’an adalah ibadah.


5.       Iman kepada Hari Kiamat
    Mengimani semua yang terjadi di alam barzakh (di antara dunia dan akhirat) berupa fitnah kubur (nikmat kubur atau siksa kubur). Mengimani tanda-tanda hari kiamat. Mengimani hari kebangkitan di padang mahsyar hingga berakhir di Surga atau Neraka. Iman kepada kebangkitan setelah mati adalah keyakinan yang kuat tentang adanya negeri akhirat. Di negeri itu Allah akan membalas kebaikan orang-orang yang berbuat baik dan kejahatan orang-orang yang berbuat jahat. Allah mengampuni dosa apapun selain syirik, jika Dia menghendaki. Pengertian alba'ts (kebangkitan) menurut syar'i adalah dipulihkannya badan dan dimasukkannya kembali nyawa ke dalamnya, sehingga manusia keluar dari kubur seperti belalang-belalang yang bertebaran dalam keadaan hidup dan bersegera mendatangi penyeru. Kita memohon ampunan dan kesejahteraan kepada Allah, baik di dunia maupun di akhirat.

6.       Iman kepada qada dan qadar
    Mengimani kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal dari Allah Ta’ala. Karena seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat dan sifat mereka begitu pula perbuatan mereka adalah ciptaan Allah. Iman kepada takdir adalah meyakini secara sungguh-sungguh bahwa segala kebaikan dan keburukan itu terjadi karena takdir Allah. Allah ta'ala telah mengetahui kadar dan waktu terjadinya segala sesuatu sejak zaman azali, sebelum menciptakan dan mengadakannya dengan kekuasaan dan kehendak-Nya, sesuai dengan apa yang telah diketahui-Nya itu. Allah telah menulisnya pula di dalam Lauh Mahfuzh sebelum menciptakannya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar