Selasa, 04 Oktober 2016

Temperatur Warna dalam Penyiaran TV



Temperatur Warna

Temperatur Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap sebuah obyek ketika cahaya itu mengenai obyek. Ukuran temperatur warna dinyatakan dalam satuan derajat Kelvin (K). Semakin besar ukuran derajat Kelvin, maka warna obyek semakin putih, kebalikkanya maka obyek akan terlihat semakin menguning
Temperatur warna adalah sesuatu yang dapat mengukur warna cahaya sebuah hasil foto. Suhu warna adalah karakteristik cahaya tampak yang merupakan aplikasi penting di bidang industri lampu, fotografi, videografi, percetakan, astrofisika dan bidang lainnya.
Suhu warna ini dapat dideskripsikan sebagai suhu dari sebuah benda hitam ideal yang memancarkan cahaya tampak sebagai warna. Suhu yang berbeda akan menampakkan warna yang berbeda pula. Suhu warna biasanya menggunakan satuan Kelvin (K) sebagai satuannya.
Suhu lebih tinggi dari 5000K berwarna kebiruan biasanya disebut sebagai warna putih dingin, sedangkan 4000K lazim sebagai warna putih netral. 2700K adalah warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu pijar disebut sebagai putih hangat.
Cahaya natural memiliki warna yang berbeda-beda atau biasa disebut dengan temperatur warna. Perbedaan tersebut tentu sangat menarik untuk dipelajari karena mampu menghasilkan gambar yang benar-benar berbeda, lebih menarik bahkan diluar dugaan kita. Warna merupakan story telling elemen, dimana banyak studi telah menunjukan bahwa warna juga dapat mempengaruhi persepsi manusia, seperti makanan yang telihat lezat yang pada kenyataannya belum tertentu.
Pertama-tama, makna sederhana dari temperatur warna adalah bagaimana beberapa sumber cahaya dapat menghasilkan cahaya berwarna yang berbeda. Misalnya, sebuah lilin dapat memancarkan cahaya kemerahan, sedangkan sinar matahari pada siang hari dapat memiliki warna biru.
Kelvin (K) merupakan simbol dari temperatur warna, seperti warna dibawah 4000K biasa disebut dengan warna hangat yakni warna merah dan kuning atau temperatur diatas 4000K biasa disebut warna dingin yakni kebiruan.

Pada umumnya, suhu yang rendah cenderung berwarna kemerahan dan makin tinggi akan menampakkan warna kebiruan. Temperatur Warna / Correlated Color Temperature (CCT).
Temperatur Warna adalah warna dari sinar yang nampak oleh mata kita.
  • Temperatur warna 3000K (WarmWhite) akan nampak putih kekuningan.
  • Temperatur warna 4000K (Daylight) akan nampak seperti warna cahaya sinar matahari pada waktu pagi/sore hari.
  • Temperatur warna 6000K (CoolDaylight) akan nampak seperti warna cahaya sinar matahari pada waktu siang hari

Suhu warna merupakan karakteristik warna yang terlihat dari sumber cahaya, itu dihitung dengan menentukan temperatur cahaya pada garis isotemperatur pada grafik kromatisitas, yang terkait dengan lokus tubuh hitam (black body), unit ini suhu Kelvin (K). Hal ini tidak sama dengan suhu aktual (panas) yang memancar dari sumber cahaya.

Lokus black body atau lokus Planckian adalah lintasan dimana warna black body yang berpijar akan sama dengan diagram kromasitas CIE 1931 sebagai perubahan / pergeseran suhu. Ini dimulai dari kemerahan pada suhu rendah lalu berlanjut ke oranye, putih kekuningan, putih, dan putih kebiruan pada suhu tinggi.
Istilah suhu warna hanya digunakan untuk mengukur warna dari sumber cahaya yang sama dengan radiasi dari lokus tubuh hitam Misalnya, suhu warna lebih dari 6,000K disebut warna dingin (putih kebiruan), sementara suhu warna yang lebih rendah (1,500- 3500 K) disebut warna-warna hangat (warna kemerahan/ kekuningan putih). Suhu warna tidak dapat digunakan untuk lampu hijau atau ungu muda karena warna-warna ini tidak jatuh dalam lokus tubuh hitam. Suhu warna merupakan faktor penting untuk aplikasi seperti pencahayaan, fotografi, videografi dan bidang lainnya yang melibatkan pencahayaan.

Menggunakan matahari sebagai contoh, saat matahari melintasi langit dari pagi hingga sore, warna sinar matahari tampaknya berbeda. Hal ini dapat merah, oranye, kuning atau putih tergantung pada posisinya. Sinar matahari berubah warna di saat yang berbeda dalam sehari, ini adalah hasil dari hamburan cahaya, dan itu bukan karena perubahan radiasi benda hitam. Untuk setiap warna sinar matahari, suhu warnanya berbeda, misalnya matahari pagi memiliki korelasi suhu warna dari 2000K – 3000K (orange / kemerahan menjadi putih), di siang itu di 5500K – 6500K (putih atau putih dingin) dan di malam hari suhu warna turun kembali ke 1850K – 2000K.
Cahaya adalah unsur tata artistik yang paling penting dalam pertunjukan teater atau produksi film. Tanpa cahaya maka penonton tidak dapat menyaksikan apa-apa karena gelap tak bisa dilihat. Shooting adalah melukis dengan cahaya. Unsur cahaya berarti sangat penting dalam pembuatan film maupun acara televisi. Cahaya tidak selalu berurusan dengan lampu. Ada sumber cahaya lain selain dari sumber lampu. Secara sederhana ada dua jenis sumber pecahayaan, yakni pencahayaan alami (natural) dan pencahayaan buatan(artificial).
Cahaya merupakan gelombang elektromagnestis yang diterima oleh indera penglihat (mata) yang kemudian diteruskan ke otak yang akan merespon, menanggapi ransangan cahaya terebut. Sederhanya, tanpa cahaya maka benda tidak akan kelihatan. Atas dasar itulah, produksi film dan video memerlukan cahaya agar subyek bisa terlihat.
Pencahayaan televisi dan film memiliki fungsi-fungsi berikut:
1.      Menyinari obyek/subyek
2.      Menciptakan gambar yang artistik,
3.      Menghilangkan bayangan yang tidak perlu
4.      Membuat efek khusus.
Menyinari objek artinya memberikan pencahyaan agar objek atau subjek bisa terlihat jelas sesuai konsep film itu sendiri. Tidak semua bayangan itu diperlukan dan tidak semua bayangan tidak diperlukan. Dengan pencahayaan tetentu bayangan bisa dihilangkan, dikurangi,atau bahkan ditambah. Perlu tidaknya bayangan atau shadow, lagi-lagi sangat tergantung dari konsep film itu sendiri.
Three Points Lighting : Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light.
Key Light adalah pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.
Fill Light merupakan pencahyaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilagkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light. 
Back Light, pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.
Selain 3 poin pencahayaan tadi masih ada jenis pencahyaan lainnya, yakni Background Light dimaksudkan agar setting/panggung tetap bisa kelihatan dengan baik. 
Arah cahaya dari pencahayaan akan bergantung pada ketinggian dan sudut dari sumber cahaya tadi. Dari atas, bawah, atau rata dengan obyek? Dengan demikian kita akan tahu bayangan yang dihasilkan cahaya tadi jatuh dimana. Peletakan sumber cahaya di atas subyek akan menghasilkan efek yang berbeda jika dibandingkan dengan peletakkan sumber cahaya dari arah bawah subyek. Arah pencahyaan ini biasanya disebut sebagai down angle dan up angle. Dengan down angle akan menghasilkan bayangan yang jatuh kea rah tubuh (kalau subyeknya orang). Sebagai contoh, konsep down angle bisa dilakukan pada scene interograsi, akan kelihatan dramatis. Sedangkan up angle akan menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun dengan penempatan pencahayaan seperti ini subyek akan kelihatan powefull dan gagah.
Kualitas Cahaya Kualitas pencahayaan berkaitan dengan keras atau lembutnya pencahyaan itu sendiri. Secara garis besar ada dua kualitas pencahayaan, yaitu hard light dan soft light. Hard light mempunyai karakteristik pencahyaan yang kuat dimana shadow atau bayangan lebih terlihat jelas. Softlight memiliki karakter sebaliknya, antara pencahyaan dengan bayangan hanya memiliki perbedaan yang tipis. 
Lighting Ratio merupakan perbandingan antara brightness dan lightnest. Misalnya perbandingan 2:1, dimana pencahayaan area terang dua kali lipat dibanding area gelap. Teknologi video memungkinkan sampai pada rasio 4:1, area terang memiliki intensitas 4 kali lebih terang dibandingkan area gelap. Jika lebih dari itu, maka unsur detail bayangan atau shadow akan hilang. 
Kontrol Cahaya metode untuk menambah atau mengurangi pencahayaan dari sumber cahaya. Penambahan atau pengurangan ini untuk menghasilkan efek tertentu. Misalnya efek cahaya matahari yang memancar masuk pada jendela kamar tidur, digunakan translucent yang ditempelkan dekat sumber cahaya. 
Mengukur Intensitas, Intensitas cahaya yang yang dihasilkan dari key light, fill light,serta backlight bisa diukur oleh sebuah alat yakni Lightmeter. Ada dua jenis alat ini yaitu Incident and Reflectant. Incident diperuntukkan untuk mengukur intensitas cahaya yang “jatuh” pada subjek. Sedangkan Reflectant dipergunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan oleh subyek.
Jenis-Jenis Lighting Banyak sekali jenis lampu yang digunakan dalam proses pengambilan gamar atau shooting. Jenis lampu itu terdiri atas :
1.      Blonde :1000-2000 watt, biasanya digunakan sebagai pencahayaan flood untuk area yang luas.
2.      Readhead : 650 – 1000 watt, digunakan sebagai key flood untuk area yang luas.
3.      Pepper Light : 100 – 1000 watt, lampu dengan intensitas rendah digunakan khusus untuk key atau fill light
Berikut ini adalah beberapa preset WB yang umum ditemui di kamera digital, diurut dari temperatur terendah hingga tertinggi :
  • - Tungsten atau Incandescent (2500-3500K) :
    • Preset ini cocok untuk mengkompensasi sumber cahaya seperti lampu pijar yang berwarna kekuningan dan biasanya dipakai untuk memotret indoor tanpa lampu kilat. Bila preset ini dipakai pada sumber cahaya lain hasilnya akan sangat biru.
  • - Flourescent (4000-5000K) :
    • Peset yang disesuaikan dengan temperatur warna dari lampu neon. Di pasaran umumnya tersedia lampu neon dengan dua pilihan yaitu warm white dan cool daylight, dimana temperatur warna kedua jenis ini berbeda. Warm white punya temperatur rendah mendekati lampu pijar, sedang cool daylight punya temperatur warna mendekati sinar matahari di siang hari.
  • - Daylight (5000 - 6500K) :
    • Cocok digunakan bila memotret di luar ruangan siang hari dengan sinar matahari langsung.
  • - Flash (5600K) :
    • Preset yang disesuaikan dengan temperatur warna dari lampu kilat kamera. Temperatur warna ini dianggap yang paling natural, tidak kebiruan atau kekuningan.
  • - Cloudy  (6500 - 8000K) :
    • Preset ini untuk dipakai di saat siang hari namun kondisi berawan (kadang bila memakai AWB hasilnya agak kebiruan). Preset ini bisa menghasilkan warna yang lebih hangat bila dibanding dengan preset Daylight saat dipakai di siang hari.
  • - Shade (8000-10000K) :
    • Preset untuk menghadapi temperatur warna amat tinggi, biasanya terjadi saat berada di bawah bayangan matahari atau kondisi sangat berawan. Gunakan preset Shade bila dengan AWB anda masih mendapati hasil foto yang kebiruan. Bila preset ini dipakai pada sumber cahaya lain hasilnya akan sangat kekuningan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar