Selasa, 04 Oktober 2016

Makalah Permainan Olahraga Bola Kecil - Bulu tangkis



TUGAS PENJAS ORKES
“Makalah Permainan Bola Kecil -
Bulu tangkis”

 OLEH :
Nama          : Ayu Aprillia
Kelas           : XII Multimedia
No.Absen    : 02 (dua)

SMK TI BALI GLOBAL KARANGASEM
TAHUN PELAJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata Pelajaran Penjaskes (Penjas Orkes), pada semester I, di tahun pelajaran 2016/2017. Dengan membuat tugas ini saya diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang materi ini.
Penulisan makalah ini diambil dari berbagai sumber diantaranya, buku Penjaskes dan juga sumber lain di internet.
Saya sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan saya, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi pemahaman yang lebih jelas bagi  kita semua bahwa kita juga harus mengetahui lebih jelas tentang pemahaman “Permainan Bola Kecil-Bulu Tangkis”.



Karangasem, September  2016



Penulis







DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3  Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Bulu tangkis ............................................................................ 2
2.2  Sejarah Bulu tangkis di Dunia................................................................... 3
2.3  Sejarah Bulu tangkis di Indonesia............................................................. 3
2.4  Teknik Dasar Bulu tangkis ....................................................................... 4
2.5  Sarana dan Peralatan Bulu tangkis ........................................................... 12
2.6  Peraturan Bulu tangkis ............................................................................. 14
BAB III. PENUTUP
3.1  Simpulan  .................................................................................................. 15
3.2  Saran ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
        Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan bola kecil. Bulu tangkis adalah olahraga raket tercepat. Kecepatannya bisa mencapai angka 400 km/jam. Bermain bulu tangkis bisa membakar 1000 kalori dalam tubuh per jam nya. Sama seperti olahraga kardio yang lain, Bulu tangkis meningkatkan denyut jantung, menurunkan hipertensi dan membantu untuk memperkuat kondisi jantung. Berdasarkan penelitian, Bulu tangkis adalah olahraga yang bagus untuk otak. Olahraga tersebut dikatakan baik untuk otak karena membutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi. Selain itu, dibutuhkan juga ketepatan yang sangat tinggi serta koordinasi mata dan tangan sehingga sangat bagus untuk menjaga kebugaran otak. Gerakan yang cenderung konstan dan berlangsung sangat cepat juga memberikan efek aerobik. Sebagaimana yang sudah terbukti dalam berbagai penelitian, jenis olahraga yang bersifat aerobik umumnya sangat berhubungan dengan pemeliharaan fungsi kognitif atau kecerdasan.
1.2  Rumusan Masalah
1)      Apa pengertian bulu tangkis?
2)      Bagaimana sejarah bulu tangkis di Dunia?
3)      Bagaimana sejarah bulu tangkis di Indonesia?
4)      Apa dan bagaimana teknik dasar bulu tangkis?
5)      Apa saja sarana dan peralatan bulu tangkis?
6)      Apa dan bagaimana peraturan bulu tangkis?
1.3  Tujuan
1)     Untuk mengetahui pengertian bulu tangkis!
2)     Untuk mengetahui sejarah bulu tangkis di Dunia!
3)     Untuk mengetahui sejarah bulu tangkis di Indonesia!
4)     Untuk mengetahui teknik dasar permainan bulu tangkis!
5)     Untuk mengetahui sarana dan peralatan bulu tangkis!
6)     Untuk mengetahui peraturan bulu tangkis!


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Bulu tangkis
        Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga yang menggunakan raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama. Tujuan utama permainan ini ialah mengumpulkan angka hingga mencapai angka 21. pemain yang dapat mengumpulkan poin hingga 21 terlebih dahulu maka dialah pemenangnya.
Saat kejuaraan bulu tangkis biasanya ada 5 nomor pertandingan.
1)  Tunggal putra adalah permainan bulu tangkis yang dimainkan oleh 2 orang putra yang saling berlawanan.
2)  Tunggal putri adalah permainan bulu tangkis yang dimainkan oleh 2 orang putri yang saling berlawanan.
3)  Ganda putra adalah permainan bulu tangkis yang dimainkan oleh 4 orang putra yang saling berlawanan.
4)  Ganda putri adalah permainan bulu tangkis yang dimainkan oleh 4 orang putri yang saling berlawanan.
5)  Ganda campuran adalah permainan bulu tangkis yang dimainkan oleh 2 orang putra dan 2 orang putri yang saling berlawanan.


2.2  Sejarah Bulu tangkis di Dunia   
        Dahulu, permainan bulu tangkis dinamakan permainan Tionghoa Jianzi yang melibatkan penggunaan shuttlecock, tapi tanpa raket melainkan dimainkan dengan kaki. Tujuan permainan ini untuk menjaga shuttlecock agar tidak menyentuh tanah tanpa menggunakan tangan. Olahraga bulu tangkis ditemukan oleh petugas tentara Britania di Pune India pada abad ke 19 ketika mereka menambah peralatan jaring atau net dan dimainkan secara berlawanan. Oleh karena itu kota Pune sebelumnya populer dengan nama Poona, saat masa itu permainan ini mempunyai sebutan lain yaitu Poona. Pada tahun 1850 an para tentara membawa permainan kembali ke negara Inggris. Pada tahun 1877 adalah pertama kalinya rancangan peraturan ditulis oleh klub badminton Bath. Pada tahun 1893 dibentuk asosiasi bulu tangkis di inggris. Kejuaraan All England adalah kejuaraan internasional pertama kali yang diadakan pada tahun 1899.
        Organisasi olahraga Internasional federasi bulutangkis (IBF) dibentuk pada tahun 1934. Negara yang berpartisipasi didalamnya adalah Skotlandia, Inggris, Irlandia, Denmark, Wales, Selandia Baru, Kanada, Belanda dan Perancis sebagai pelopornya kemudian pada tahun 1936 India bergabung sebagai afiliat. Saat pertemuan Extraordinary General Meeting di Madrid pada september 2006, ada yang mengusulkan perubahan nama induk organisasi dari internasional Badminton Federation mejadi BWF (Badminton World Federation), kemudian usulan itu diterima oleh seluruh delgasi yang hadir pada saat itu ada 206.
2.3  Sejarah Bulu tangkis di Indonesia
        Permainan bulu tangkis masuk ke Indonesia dibawa oleh serdadu Belanda sekitar tahun 1920. Perkembangan bulu tangkis di negara Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan pertumbuhan bangsa indonesia, saat zaman sebelum revolusi fisik, gerakan kemerdekaan, hingga saat periode zaman orde baru. Sebagian orang-orang belanda membawa jenis cabang olahraga bulu tangkis, kemudian pelajar-pelajar yang pulang dari luar negeri setelah menunutut ilmu. Hal ini yang membuat olahraga bulu tangkis bisa populer dan digemari masyarakat.
        Sekitar tahun 1940 cabang olahraga bulu tangkis banyak disukai oleh seluruh lapisan masyarakat hingga pelosok negeri. Namun untuk cabang olahraga ini baru menemukan organisasi setelah tiga tahun diadakannya PON pertama di Solo tahun 1984, tepatnya tanggal 5 mei 1951 dan terrbentuk induk organisasi PBSI (Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia).
2.4  Teknik Dasar Bulu tangkis
Ada beberapa teknik dasar di bulu tangkis. Contohnya sebagai berikut :
1)      Teknik Dasar Memegang Raket (Grips)
Ada empat teknik dasar memegang raket. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dan uraian berikut ini.
1)      American Grip
Cara melakukan sebagai berikut :
1.      Tangan memegang raket di bagian ujung tangkai (handle) seperti memegang pukul kasur.
2.      Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai.
Keuntungannya sebagai berikut :
1.      Jenis pegangan American grip sangat efektif untuk melakukan pukulan smes bola di depan net.
2.      Mudah untuk memukul bola-bola atas.
3.      Pegangan American grip bagi pemukulan mudah mengarahkan bola, baik ke kanan maupun ke kiri. Kelemahannya adalah pegangan American grip kurang efektif untuk melakukan pukulan backhand dan untuk bermain net yang bolanya berada di samping kanan dan kiri.
2)      Forehand Grip
Cara melakukan sebagai berikut :
1.      Raket dipegang dalam posisi miring.
2.      Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai raket yang sempit.
3.      Pada waktu memegang raket tidak boleh diubah-ubah.
Keuntungannya sebagai berikut :
1.      Pegangan ini lebih mudah untuk melakukan pukulan bola di sebelah kanan dari tubuh sehingga bola akan mudah dipukul dengan pukulan forehand.
2.      Untuk melakukan pukulan forehand tidak perlu memutar pegangan raket.
Kelemahannya sebagai berikut :
1.      Untuk melakukan pukulan backhand memerlukan kekuatan pergelangan tangan dan kekuatan sendi bahu.
2.      Mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola yang ada di depan net.
3)      Backhand Grip
Cara melakukan sebagai berikut :
1.      Raket dipegang dalam posisi miring.
2.      Pada waktu memegang raket ibu jari berada di bagian belakang tangkai raket, sedangkan jari-jari tangan diletakkan di bagian depan.
Keuntungannya sebagai berikut :
1.      Memukul shuttlecock dengan pegangan ini dapat menghasilkan arah bola yang sulit diduga.
2.      Bola yang dipukul dapat berjalan cepat dan keras.
Kelemahannya sebagai berikut :
1.      Dengan pegangan ini pemain akan mengalami kesulitan jika mengembali bola keras yang arahnya ke samping kanan badan.
2.      Pukulan bola keras dari lawan yang arahnya ke tubuh juga sulit untuk dikembalikan.
4)      Combination Grip
Cara melakukan sebagai berikut :
1.      Raket yang dipegang dalam posisi miring.
2.      Jari telunjuk diletakkan di bagian depan menghadap ke ujung raket, ibu jari memangkul di tangkai raket di sisi belakang dan jari-jari yang lain ditekuk di bawah tangkai raket.
Keuntungan sebagai berikut :
1.      Pegangan combination grip mudah mengubah tangkai raket menyesuaikan arah datangnya bola.
2.      Pegangan ini campuran antara jenis pegangan forehand grip dan backhand grip. 
Kelemahannya adalah pegangan combination grip sulit dicermati. Sebab pegangan raket combination grip mudah untuk melakukan pukulan bola yang datangnya ke arah tubuhnya karena pegangan ini ibu jari mudah digeser.
2)      Jenis-Jenis Pukulan
Pukulan dalam permainan bulu tangkis, antara lain sebagai berikut :
1)      Servis
Pukulan servis, yaitu pukulan sajian bola pertama yang dilakukan pada awal permainan. Servis merupakan pukulan untuk memperoleh nilai. Jika akan melakukan servis maka harus memahami tipe permainan lawan. Kalau lawan mempunyai tipe permainan keras, sebaiknya tidak melakukan servis tinggi. Seorang pemain bulu tangkis harus menguasai berbagai jenis pukulan servis. Adapun jenis-jenis pukulan servis itu adalah sebagai berikut :
1)     Servis Pendek (Short Service)
Servis pendek (short service) dapat dilakukan secara forehand ataupun backhand. Pukulan servis pendek diusahakan bola serendah mungkin dengan ketinggian net sehingga lawan akan mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola.
Cara melakukan servis pendek forehand sebagai berikut :
1.      Sikap awal berdiri dengan sikap kaki kuda-kuda.
2.      Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di samping badan dan tangan yang lain melambungkan bola.
3.      Setelah bola dilambungkan, bola dipukul secara pelan-pelan dengan menggunakan pergelangan tangan diikuti berat badan digeser ke depan.
Cara melakukan servis pendek secara backhand sebagai berikut :
1.      Sikap awal berdiri badan condong ke depan dengan sikap kaki kuda-kuda.
2.      Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di depan badan di bawah pusat dan tangan yang lain memegang bola.
3.      Bola dilambungkan kemudian bola didorong dengan raket secara pelan-pelan diusahakan bola dekat dengan ketinggian net.
2)     Servis Tinggi (Lob Service)
Servis ini dilakukan dengan pukulan yang keras dan bola diusahakan berjalan melambung tinggi kemudian bola sampai di garis bagian belakang. Servis tinggi juga dapat dilakukan secara forehand dan backhand. Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan forehand adalah sebagai berikut.
1.      Sikap awal berdiri kaki kuda-kuda, salah satu tangan diletakkan di samping badan bagian belakang bawah dan tangan yang lain memegang bola.
2.      Bola dipukul melambung sekuat tenaga dengan ayunan raket dari belakang ke arah depan atas dan diusahakan melambung tinggi ke arah garis belakang.
Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan backhand adalah sebagai berikut
1.      Sikap awal berdiri dengan posisi kaki kuda-kuda dan badan condong ke depan.
2.      Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di depan tubuh di bawah pusat dan tangan yang lain memegang bola.
3.      Bola dilambungkan kemudian dipukul dengan raket ke arah depan secara keras. Usahakan bola berjalan melambung ke arah lapangan bagian belakang.
3)     Pukulan Lob
Pukulan lob dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah. Menurut caranya, pukulan lob dapat dilakukan dengan forehand dan backhand.
1.      Pukulan lob forehand overhead cara melakukan sebagai berikut :
a.      Sikap awal berdiri tangan yang memegang raket diletakkan di atas kepala bagian belakang.
b.      Arah datangnya bola dari atas dipukul dengan ayunan tangan dari belakang atas dipukulkan ke arah bola.
2.      Pukulan lob backhand overhead cara melakukan sebagai berikut :
a.      Sikap awal berdiri kaki selebar bahu dengan tubuh sedikit miring.
b.      Raket dipegang diletakkan di sebelah kiri dari tubuh di bagian atas kepala.
c.      Bola dipukul dengan cara raket diayun ke depan atas sehingga bola melambung ke arah lapangan bagian belakang lawan.
3.      Pukulan lob forehand underhand cara melakukan sebagai berikut :
a.      Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu dengan tangan kanan memegang raket.
b.      Bola yang datang dari arah lawan setelah turun dipukul dengan ayunan raket dari bawah ke depan atas. Usahakan bola melambung ke arah garis belakang daerah lapangan lawan.
4.      Pukulan lob backhand underhand cara melakukan sebagai berikut :
a.      Sikap awal berdiri kangkang tangan kanan memegang raket.
b.      Bola yang datang ke arah bagian kiri tubuh dipukul dengan ayunan raket dari bawah ke depan atas, bola diusahakan melambung ke arah lapangan lawan bagian belakang.
4)     Pukulan Drive
Pukulan drive, yaitu jalannya bola mendatar cepat sehingga lawan akan kesulitan mengembalikan bola. Pukulan drive biasanya diarahkan ke arah samping kanan atau samping kiri lawan dan pukulan ini lebih banyak digunakan pada permainan ganda. Pukulan drive juga dapat dilakukan dengan forehand ataupun backhand
1.      Pukulan drive forehand cara melakukan sebagai berikut :
a.       Sikap awal berdiri kangkang menghadap ke arah samping kanan.
b.      Pukulan bola datar dengan ayunan tangan dari belakang ke arah depan.
2.      Pukulan drive backhand cara melakukan sebagai berikut :
a.       Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu pandangan mata ke arah samping kanan dengan tubuh sedikit miring ke kanan.
b.      Bola yang datang ke arah kanan dari tubuh dipukul dengan ayunan raket dari belakang ke arah depan, diusahakan bola jalannya datar.
5)     Pukulan Smes (smash)
Pukulan smes, yaitu pukulan yang keras dan bola jatuh di daerah lapangan lawan. Cara melakukan sebagai berikut :
1.      Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu tangan kanan memegang raket yang diletakkan di atas kepala bagian belakang.
2.      Bola yang melambung dari lawan dipukul secepatnya dengan mengayunkan raket dari atas ke depan bagian bawah.
6)     Pukulan Dropshot
Pukulan dropshot, yaitu usaha memukul bola yang diarahkan ke area lapangan lawan dekat dengan net. Pukulan dropshot dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah.
Cara melakukan sebagai berikut :
1.      Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu, tangan kanan memegang raket yang diletakkan di atas kepala.
2.      Bola dari lawan dalam ketinggian puncak dipukul dengan raket. Usahakan bola masuk ke lapangan lawan dekat dengan net.
3)      Teknik Dasar Memukul Kok
1)      Pukulan Lambung (lob)
Pukulan lambung adalah pukulan terhadap kok yang datang atau berada di bawah pinggang. Pukulan dilakukan dari bawah ke atas dengan posisi raket agak miring ke depan. Pukulan lob dilakukan dengan forehand dan back hand.
Sikap awalnya: Berdiri, Kedua lutut dilenturkan, pandangan ke arah datangnya kok.
Gerakannya, Untuk pukulan lob dari atas: raket diayun dari belakang kepala ke depan lurus dengan kekuatan tenaga yang cukup. Untuk pukulan lob dari bawah: raket diangket ke atas, seakan-akan mencongkel.
2)      Pukulan Smes (Smash)
Pukulan Smes (smash) adalah pukulan keras dan menukik ke lapangan permainan lawan. Pukulan ini untuk mengembalikan bola yang datang dengan posisi tinggi.
Sikap awalnya: Berdiri, kedua lutut dilenturkan, pandangan ditujukan ke arah datangnya kok.
Gerakannya: Raket digerakkan cepat, keras, menukik dan terarah. Tangan diayunkan dari belakang ke depan.
4)      Teknik Dasar Langkah Kaki
Gerak langkah kaki sangat menentukan keberhasilan memukul kok. Teknik dasar langkah kaki yang baik adalah:
1)      Kaki harus dapat digerakkan ke segalah arah secara cepat dan ringan.
2)      Berdiri selalu pada ujung kaki. Sikap ini memudahkan kaki bergerak cepat.
3)      Saat mengembalikan bola di depan net, kaki kananmu berada di depan dan sebaliknya pada waktu memukul bola di belakang, kaki kananmu di belakang.
4)      Langkahmu harus diatur seefisien mungkin, langkah yang panjang lebih baik daripada langkah kecil-kecil atau pendek.
5)      Sikap Berdiri (Stance)
Sikap dan posisi berdiri di lapangan harus sedemikian rupa, sehingga berat badan tetap berada kedua kaki dan tetap menjaga keseimbangan tubuh. Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan sebagai berikut :
a.         Harus berdiri dengan sempurna, sehingga berat badan berada pada kedua kaki dan tetap menjaga keseimbangan tubuh.
b.         Tekuk kedua lutut, berdiri pada ujung kaki, sehingga posisi pinggang tetap tegak dan rileks.
c.         Kedua kaki terbuka lebar selebar bahu dengan kaki sejajar atau salah satu kaki diletakkan di depan kaki lainnya.
d.        Kedua lengan dengan siku bengkok pada posisi di samping badan, sehingga lengan bagian atas yang memegang raket tetap bergerak.
e.         Raket harus dipegang sedemikian rupa, sehingga kepala (daunnya) raket berada lebih tinggi dari kepala.
f.          Senantiasa waspada dan perhatikan jalannya kok selama permainan berlangsung.


2.5  Sarana dan Peralatan
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam permainan bulu tangkis, antara lain sebagai berikut.
1.      Lapangan Bulu Tangkis
Lapangan bulu tangkis yang sesuai dengan peraturan International Badminton Federation (IBF) sebagai berikut.
Lapangan Bulutangkis
a.      Panjang lapangan: 13,40 meter digunakan untuk partai tunggal (single) dan ganda (double).
b.      Lebar lapangan: 6,10 meter digunakan untuk partai ganda dan ukuran 5,18 meter digunakan untuk partai tunggal. Ketentuan lain bahwa garis lapangan bulu tangkis diusahakan yang berwarna jelas dan mudah dilihat, misalnya warna putih, kuning, dan sebagainya.
2.      Net atau Jaring
Net atau jaring dibuat dari tali yang halus berwarna hijau tua.
Ukuran net sebagai berikut :
a.      Panjang net : 610 cm.
b.      Lebar net: 76 cm.
c.      Pita putih di sisi atas net berukuran 3,8 cm.
3.      Tiang net
Tiang net dibuat dari bahan yang cukup kuat, misalnya besi. Tiang net bentuknya bulat dengan jari tengah berukuran 3,8 cm. Tiang net dipasang di luar garis samping.
4.      Tinggi Net
Net dipasang di bagian tengah lapangan dengan ketinggian 1,524 meter.
5.      Kok (Shuttlecock)
Kok atau disebut shuttlecock terdiri atas kepala dan bulu kepala. Bahan untuk membuat kok (shuttlecock), yaitu gabus yang berbentuk setengah bulatan yang dilapisi dengan kulit. Pada gabus ditancapkan bulu unggas yang jumlahnya 14 sampai 16 helai. Garis tengah gabus, yaitu 25–28 mm garis tengah diujung atas adalah 54–56 mm. Bulu-bulu itu diikat dengan benang. Ketinggian bulu dari permukaan gabus hingga permukaan atas, yaitu 64–74 mm. Kok yang standart beratnya antara 4,73–5,50 gram.
6.      Raket (Pemukul)
Alat untuk memukul kok (suttlecock) dalam permainan bulu tangkis disebut raket. Raket beratnya kurang dari 150 gram. Bahan yang digunakan untuk membuat raket yaitu: kayu, aluminium, kayu dan aluminium, fiberglas, dan arang (carbonex).


2.6   Peraturan Bulu tangkis
1)  Pemain
Berdasarkan pemainnya, permainan bulu tangkis dapat dibedakan menjadi:
a)      Permainan tunggal putra/putri (single). Yaitu permainan seorang lawan seorang, untuk putra maupun putri.
b)     Permainan ganda putra/putri (double), yaitu permainan yang dilakukan oleh dua orang untuk pasangan putra dengan putra maupun pasangan putri dengan putri.
c)      Permainan ganda campuran (mixed double), yaitu permainan yang dilakukan oleh dua pasangan          campuran antara putra dan putri.
Pemain kedua belah pihak melakukan undian. Pihak yang menang berhak memilih tempat dan melakukan servis lebih dahulu, sedangkan yang kalah undian menunggu giliran berikutnya.
2)  Cara memperoleh nilai
Lamanya permainan ditentukan oleh set atau game. Sedikitnya permainan bulu tangkis dilakukan dalam 2 game. Pemenangnya adalah pemain yang berhasil memenangkan 2 game. Jika masing-masing pemain memenangkan 1 game, maka terjadi rubberset. Kedua pemain melakukan game yang ketiga. Jadi yang memenangkan game ketiga ini menjadi pemenangnya.
a)      Nilai untuk Tunggal Putra dan Ganda Putra/Putri
Setiap game permainan tunggal putra, yaitu 21 poin, sedangkan untuk ganda putra/putri, yaitu 25 poin. Pemain yang lebih dahulu mencapai angka tertinggi pada setiap game dinyatakan menang. Jika terjadi persamaan poin 20 atau 24, maka pemain yang lebih dahulu mencapai poin itu berhak m eminta penambahan angka yang harus dicapai atau yus/jus, yaitu 3 poin. Jika terjadi yus, servis pertama dilakukan oleh pemain yang berhasil menyamakan poin.
b)      Nilai untuk Tunggal Putri
Jumlah poin setiap game untuk tunggal putri adalah 21. Pemain yang berhasil mengumpulkan poin tersebut lebih dahulu dinyatakan menang. Jika terjadi persamaan poin 20 dan 20 , maka pemain yang menghasilkan nilai tersebut lebih dahulu berhak meminta penambahan angka yang harus dicapai / deuce (yus).


BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga yang menggunakan raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Olahraga bulu tangkis ditemukan oleh petugas tentara Britania di Pune India pada abad ke 19. Organisasi olahraga Internasional federasi bulutangkis (IBF) dibentuk pada tahun 1934. Pada september 2006, ada yang mengusulkan perubahan nama induk organisasi dari internasional Badminton Federation mejadi BWF (Badminton World Federation). Bulu tangkis masuk ke Indonesia dibawa oleh Seradu Belanda pada tahun 1920 dan pada tahun 1951 terbentuk iduk organisasi PBSI (Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia).  Teknik Dasar Bulu tangkis meliputi teknik memegang raket, Teknik memukul kok, jenis-jenis pukulan, teknik langkah kaki hingga sikap berdiri. Sarana dan peralatan permainan bulu tangkis yaiut lap, net (jaring), tiang net, kok dan raket.

3.2  Saran
Permainan bulu tangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlet yang berpotensi. Untuk itu atlet-alet besar Indonesia perlu mendidik anak usia dini dalam bermain bulu tangkis agar dapat mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Namun, dalam bermain olahraga bulu tangkis, kita harus mengetahui teknik-tekniknya agar pada saat bermain kita tidak cedera.



DAFTAR PUSTAKA
MODUL Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMA/MA dan SMK/MAK kelas X (1A)
MASTER PENJAS ORKES untuk SMK kelas XII semester Gasal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar