Rabu, 04 Mei 2016



Laporan Animasi Stop Motion-Ulat Sial Lagi-ADR

IDENTITAS ANGGOTA KELOMPOK (ADR)

Nama
NIS/ NISN
Alamat
Ayu Aprillia
0027 / 9998878267
Jeruk Manis
I Kadek
Dwi Suardana

0029 / 9998159651

Bebandem
Ni Kadek
Rahayu Widiani
0035 / 9998159652

Bebandem

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Animasi Stop Motion, SMK TI Bali Global Karangasem pada semester II, di tahun ajaran 2015/2016 tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan, arahan serta bimbingan dari guru, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : Ni Luh Rupayani S.Pd, selaku guru dalam mata pelajaran Animasi Stop Motion, yang telah memberikan bimbingan, arahan, petunjuk, semangat serta motivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat positif ataupun bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Semoga hasil penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi bidang Multimedia pada khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya.




Karangasem,  Maret 2016



Penulis


DAFTAR ISI


A.    Pengertian Stop Motion

Stop Motion terdiri dari dua kata yaitu stop yang berarti berhenti dan motion yang berarti gerakan / bergerak. Animasi stop motion adalah suatu teknik animasi untuk membuat objek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak sendiri.
 Teknik ini menggunakan  prinsip frame to frame seperti animasi 2 dimensi. Pengerjaannya sama dengan animasi pada umumnya yaitu mengatur frame per frame gambar. Namun yang membedakan disini adalah cara menghidupkannya / animatenya. Animasi Stop motion merupakan suatu teknik animasi untuk membuat objek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak sendiri. Setiap pergerakan dari objek tersebut difoto (frame individual), sehingga menciptakan ilusi gerakan ketika serangkaian frame dimainkan berurutan secara berkesinambungan. 
Dalam perkembangannya, animasi stop motion sering disebut juga claymation, karena animasi ini sering menggunakan clay (plastisin/tanah liat) sebagai objek yang digerakkan. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah kamera foto atau kamera video tipe apa pun, tripod atau apapun yang dapat menyanga kamera tepat pada tempatnya, dan yang paling penting adalah objeknya. Cukup dengan menggunakan tangan sendiri, kita pindahkan posisi objek berupa boneka, model, atau gambar secara perlahan-lahan. Dan setiap pergerakan itu direkam dengan kamera foto ataupun kamera video. Ketika hasil rekaman itu kita susun berurutan, maka yang tercipta adalah kesan seolah-olah objek bergerak dan hidup.

B.     Sejarah Singkat Animasi Stop Motion

Animasi stop motion memakai objek yang masih sederhana, berupa boneka yang bisa digerakkan dengan tali dan tangan, atau kalau di Indonesia terkenal dengan wayang. Gambar yang berurutan, ataupun tanah liat yang mudah diubah bentuknya.
Awalnya teknik ini digunakan oleh Albert E Smith dan J Stuart untuk pertunjukan The Humpty Dumpty Circus pada tahun 1898. Ketika animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika, J. Stuart Blackton adalah orang pertama kali yang mengenalkan teknik ini dalam filmnya berjudul : Fun in a Bakery Shop yang menggunakan clay. Film ini kemungkinan merupakan film animasi stop motion yang pertama kali muncul pada tahun 1902. Karena di sisi lain, di tahun yang sama di Eropa, seorang pionir efek spesial bernama George Melies,  seorang sineas asal Perancis ternyata juga menciptakan film animasi dengan teknik yang sama, hanya saja film tersebut kurang diekspos. Film yang berjudul A Trip to the Moon ini berjalan 14 menit jika diproyeksikan pada 16 frame per detik, yang merupakan standar frame rate pada saat film dibuat.
Selanjutnya pada tahun 1906, Stuart Blackton kembali membuat film animasi pendek dengan judul Humourous Phases of Funny Faces, yang dibuat dengan menggunakan media papan tulis dan kapur tulis. Menggambarkan ekspresi wajah seorang tokoh kartun pada papan tulis, diambil gambarnya dengan still camera, kemudian dihapus untuk menggambarkan ekspresi selanjutnya. Pada saat itu, teknik stop motion semakin banyak disenangi oleh animator Amerika. Lalu teknik tersebut semakin berkembang hingga pada tahun 1925, Willis OBrien mencoba membuat film tentang dinosaurus yang terbuat dari clay (plastisin/tanah liat) dengan judul The Lost World dan disusul dengan karya klasiknya berjudul King Kong pada tahun 1933. Sejak itu, animasi stop motion semakin dikenal dengan sebutan claymation. Kini semakin banyak aja karya claymation yang sukses di pasaran, seperti Wallace and Gromit (1989), Chicken Run (2000) oleh Aardman Animations, studio animasi spesialisasi stop motion yang didirikan Peter Lord dan David Sproxton tahun 1972. Film The Nightmare before Christmas (1993) oleh Tim Burton dan yang paling gres Corpse Bride (2005).

C.    Perkembangan Teknologi untuk mendukung Animasi Stop Motion

Perkembangan animasi stop motion terus berjalan seiring dengan kecanggihan teknologi dan komputer animasi. Terbukti, sejak diperkenalkannya teknik baru, CGI atau Computer Generated Imagery di dunia animasi, tak lantas membuat stop motion dijauhi dari peminatnya. Malahan stop motion kini, semakin berjaya dengan kemudahan teknologi digital dan CGI. Film Corpse Bride yang digarap oleh Tim Burton misalnya. Film inilah yang pertama kali menggunakan teknologi full digital, peralatan yang dipakai kamera digital SLR still photography untuk merekam adegannya, dan untuk mengedit gambarnya menggunakan Apple’s Final Cut Pro.
Alat-alat teknologi yang dipakai membuat stop motion antara lain :

Kamera

Kamera untuk mengambil gambar/objek  (bidik) yang akan di animasikan stop motion
Tripod
Berfungsi untuk menyangga kamera, agar kamera tetap di posisi bidik (tidak goyang)
Objek
Objek menyesuaikan dengan topik, misalnya ingin membuat animasi robot maka sediakan robot, atau ingin membuat animasi dari plastisin maka sediakan plastisin
Komputer
Untuk memproses hasil photo yang tealah dibuat sehingga bisa menjadi sebuah film
CD/DVD Burning Software
Software untuk burning ke CD / DVD supaya bisa dilihat di TV menggunkan DVD player atau CD player, misalnya Ashampoo, NERO EXPRESS dll

D.    Jenis-jenis Animasi Stop Motion

1.              Animasi Cut Out (Guntingan)
Jenis animasi stop motion cut out adalah teknik animasi yang digunakan untuk membentuk sebuah animasi, yang cara pembuatannya membuat potongan gambar yang sesuai bentuk yang diinginkan. Animasi ini dibuat dengan menggunakan alat peraga dan karakter yang datar. Latar belakang yang digunakan biasanya terbuat dari kertas,  kain, atau foto, tergantung keperluan juga. Saat ini jenis seperti ini sering diproduksi dengan komputer, yang biasa dilakukan adalah dengan gambar discanning.
2.              Animasi Clay (Tanah Liat)
Jenis animasi stop motion clay ini menggunakan clay atau  tanah liat  atau bahan-bahan elastis yang bisa dibentuk, sebagai objek yang gerakan. Clay atau tanah liat biasanya di transform menjadi bentuk – bentuk yang diinginkan. Biasanya stop motion memang banyak menggunakan jenis ini. Animasi yang menggunakan tanah liat ini seperti Gumby and Pokey, Chicken Run, dan Corpse Bride.
3.              Animasi Puppet ( Wayang / Boneka )
Jenis animasi stop motion puppet ini biasanya melibatkan tokoh boneka atau wayang atau figur lainnya yang merupakan penyederhanaan dari bentuk alam yang ada. Figur atau boneka tersebut biasanya terbuat dari bahan-bahan yang memang mempunyai sifat yang lentur (plastik) dan mudah untuk digerakan saat melakukan pemotretan bingkai per bingkai.  Bahan yang biasanya digunakan adalah kayu yang muda diukir, kain, kertas, tanah liat, dan lain sebagainya, yang dapat menciptakan karakter yang tidak kaku.
4.      Animasi Pixilation (Aktor Hidup)
Jenis animas stop motion Pixilation ini menggunakan aktor hidup, dimana aktor hidup ini berperilaku selayaknya boneka. Pemotretannya seperti pada stop motion biasanya, sang aktor tersebut berpose berulang-ulang untuk satu atau lebih frame yang diambil dan bergerak sedikit demi sedikit ke frame berikutnya layaknya  boneka yang digerakan.
5.      Animasi Objek / Object Animation
Jenis animasi stop motion Objek ini menggunakan benda-benda seperti boneka, kaleng, atau balok, dimana benda-benda tersebut yang digunakan tidak seperti tanah liat yang mudah dibentuk dan lunak.
6.      Animasi Siluet / Silhoutte Animation
Jenis Animasi Siluet ini adalah animasi yang digunting dan dirangkai sebagai bayangan (hitam) gambar gelap. Teknik ini di pelopori oleh Lotte German Reiniger. Sekarang ini animasi siluet kadang digunakan sebagai karya seni.

7.              Animasi Grafis / Graphic Animation 
Variasi dari animasi stop motion ini adalah variasi yang lebih konseptual daripada animasi cel tradional bidang datar dan animasi stop motion dengan jenis cut out. Tapi secara teknis jenis animasi stop motion tersebut menggunakan foto atau gambar sebagai objek animasi.

E.     Prinsip Animasi Stop Motion

1)      Staging
Staging adalah back ground pendukung yaitu lingkungan yang digunakan pada film animasi agar lebih menarik. staging dalam animasi juga meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene.
2)      Appeal
Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Sebagaimana gambar yang telah menelurkan banyak gaya, animasi (dan ber-animasi) juga memiliki gaya yang sangat beragam.
3)      Exaggeration
Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat secara komedik. Banyak dijumpai di film-film animasi sejenis Tom & Jerry, Donald Duck, Doraemon dan sebagainya.
4)      Timing & Spacing
Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan. spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak (pengaturan kepadatan gambar).
5)      Squash & Stretch
Squash and strecth adalah upaya penambahan efek lentur (plastis) pada objek atau figur sehingga -seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup, (misal: manusia, binatang, creatures) akan memberikan ‘enhancement’ sekaligus efek dinamis terhadap gerakan/ action tertentu, sementara pada benda mati (misal: gelas, meja, botol) penerapan squash and stretch akan membuat mereka (benda-benda mati tersebut) tampak atau berlaku seperti benda hidup.
6)      Anticipation
Anticipation adalan dianggap sebagai persiapan/ awalan gerak atau ancang-ancang. Seseorang yang bangkit dari duduk harus membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum benar-benar berdiri. Pada gerakan memukul, sebelum tangan ‘maju’ harus ada gerakan ‘mundur’ dulu. Dan sejenisnya.

7)      Slow In and Slow Out Slow in
Slow In dan Slow Out menegaskan kembali bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat.
8)      Arcs
Arcs adalah sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung patah-patah.
9)      Secondary Action
Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama.
10)    Follow Through and Overlapping Action
Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari. Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan saling-silang. Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului (overlapping). Pergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya.

F.     Syarat-syarat Animasi Stop Motion

Berikut syarat-syarat untuk animasi stop motion :
                1.         Menggambar karakter, sebelum membuat karakter 3D dari plastisin, gambar terlebih dahulu karakter yang akan dibuat di kertas menggambar
                2.         Menggambar Latar belakang dan objek lain, sama seperti menggambar karakter, sebelum membuat latar belakang atau objek lain, gambar terlebih dahulu latar belakang dan objek lain yang berkaitan tentang Proyek animasi stop motion
                3.         Pewarnaan, tentukan juga warna objek dan latar belakang agar semua terlihat indah
                4.         Proses Animasi,
                5.         Penggabungan Animasi
                6.         Pengisian suara
                7.         Penambahan Effect
                8.         Animasi harus mengandung unsur keindahan atau estitika, untuk  mencapai unsur tersebut perlu adanya :
a)                    Kesatuan
b)                   Keteraturan
c)                    Keragaman
d)                   Komunikasi

G.    Tahapan / Proses Animasi Stop Motion

Tahapan animasi stop motion secara umum :
                1.         Tentukan Ide animasi Stop Motion yang akan dibuat
                2.         Buat storyboard atau sketsa/gambaran cerita (jalan cerita)
                3.         Siapkan bahan dan peralatan yang akan diperlukan
                4.         Setiap Gerakan di foto atau direkam menjadi frame-frame
                5.         Tahap penyusunan setiap gerakan agar menjadi animasi stop motion yang halus
a.      Proses Pra produksi, meliputi pencarian ide, tema, sinopsis, pembuatan storyboard.
b.      Proses Produksi, meliputi layout (tata letak), key motion (gerakan kunci), in between (gambar yang menghubungkan gambar inti ke gambar yang lain), background (gambar latar belakang), coloring.
c.      Proses post  produksi, berupa editing, dubbing, rendering dan pemindahan film/animasi  ke dalam berbagai media berupa VCD dsb jika diperlukan.
Tahap Animasi Stop Motion kita :
1.      Tentukan Ide Animasi Stop Motion yang akan dibuat
2.      Buat storyboard atau gambaran cerita (jalan cerita)
3.      Siapkan bahan dan peralatan yang akan diperlukan
4.      Setiap Gerakan di foto atau direkam menjadi frame-frame
5.      Tahap penyusunan setiap gerakan agar menjadi animasi stop motion yang halus
6.      Tahap Pengeditan (Pemberian visual efect, sound efect dan pengeditan video)

Hardware Pendukung Animasi Stop Motion
Kamera
Type Sonny
Laptop
Type Acer
Pot dan Ranting Pohon
Ranting pohon buah belimbing
Plastisin
Warna hijau harga Rp.3000

Software Pendukung Animasi Stop Motion
Adobe Flash CS6
Menggabungkan gambar
Adobe Photoshop CS6
Pengeditan gambar
Adobe After efect CS6
Pembuatan Opening
VideoPad Editor
Pengeditan dan Menggabungkan video

AGENDA
1.
7 Januari 2016
Menentukan ide atau konsep Animasi Stop Motion

2.
13 Januari 2016
Membuat & Menyusun Storyboard Animasi Stop Motion

3.
21 Januari 2016
Membuat Makalah & Powerpoint (Presentasi) Animasi Stop Motion

4.
4 Februari 2016
Persiapan untuk Pengambilan gambar storyboar 1 yang akan di jadikan stop motion

5.
25 Februari 2016
Pengeditan Video, Makalah dan Presentasi

6.
3 Februari 2016
Penilaian dan perbaikan laporan
7.
10 Maret 2016
Pengambilana gambar storyboard 2
Jam 14.32 WITA di rumahnya Ayu

8.
17 maret 2016
Pengeditan laporan Animasi Stop Motion


Tidak ada komentar:

Posting Komentar