Iman menurut bahasa
berarti percaya. Iman menurut istilah berarti membenarkan dengan
hati,mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan tindakan (amal perbuatan).
Ada 3 unsur orang dapat dikatakan beriman : hati, lisan dan anggota badan.
Rukun Iman yaitu pilar
keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim. Jumlahnya ada enam
perkara.
1. Iman kepada Allah SWT
Iman kepada allah adalah
keyakinan yang kuat bahwa allah adalah rabb dan raja segala sesuatu, dialah
yang mencipta, yang memberi rizki, yang menghidupkan, dan yang mematikan, hanya
dia yang berhak diibadahi. Kepasrahan, kerendahan diri, ketundukan, dan segala
jenis ibadah tidak boleh diberikan kepada selain-nya, dia memiliki sifat-sifat
kesempurnaan, keagungan, dan kemuliaan, serta dia bersih dari segala cacat dan
kekurangan.
Sifat-sifat Allah :
- Sifat Wajib, sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah.
- Sifat Mustahil, sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada Allah.
- Sifat Jaiz, sifat yang mungkin bagi Allah. Untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai kehendak-Nya.
Fungsi beriman kepada
Allah swt :
- Menyadari kelemahan kita dihadapan Allah swt.
- Menyadari diri kita akan mati dan akan dimintai pertanggung jawaban atas semua amal perbuatan kita.
- Menyadari sepenuhnya bahwa segala sesuatu yang kita nikmati dalam hidup ini berasal dari Allah.
- Menyadari bahwa diri kita senantiasa dilihat oleh Allah swt.
- Menyadari dan segera bertaubat apabila melakukan kesalahan dan dosa.
2. Iman kepada Malaikat Allah
Malaikat berarti risalah,
misi atau utusan. Malaikat merupakan hamba Allah yang diciptakan untuk
menyelesaikan berbagia tugas dan urusan. Malaikat merupakan makhluk gaib. Iman
kepada malaikat adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah memiliki
malaikat-malaikat, meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan
dan mengutus malaikat untuk melaksanakan tugas-tugas Allah swt. Malaikat yang
diciptakan dari cahaya sebagaimana yang ditegaskan dalam hadis riwayat Imam
Muslim yang artinya “Malaikat diciptakan dari cahaya (nur), jin diciptakan dari
nyala api. Dan adam (manusia) diciptakan dari apa yang telah diterangkan
kepadamu (tanah liat). Berdasarkan hadis tersebut, malaikat karakternya
memantulkan cahaya pada hati manusia dan kedamaian di bumi. Manusia karakternya
tenang, diam, stabi. Sedangkan jin diciptakan dari api yang sifatnya selalu
bergerak, berkejolak dan tidak pernah tenang.
Nama-nama malaikat :
- Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada nabi dan rasul. Jibril mempunyai gelar Ruhul Qudus.
- Malaikat Mikail bertugas membagikan rezeki kepada seluruh makhluk Allah.
- Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala sebagai petanda datangnya hari kiamat.
- Malaikat Izrail bertugas bertanggung jawab terhadap kelahiran dan kematian seluruh makhluk. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa kita sesuai waktu yang ditetapkan oleh Allah.
- Malikat Rakib bertugas mengawasi amal manusia dalam menjalankan hidup di dunia. Malaikat rakib mencatat setiap amal kebaikan.
- Malaikat Atid bertugas mengawasi amal manusia dalam menjalankan hidup di dunia. Malaikat Atid mencatat setiap amal keburukan.
- Malaikat Munkar dan Nankir betugas mengajukan pertanyaan kepada kita di alam kubur, baik kepada orang mukmin ataupun kafir.
- Malaikat Malik bertugas menjaga neraka.
- Malaikat Ridwan bertugas menjaga surga.
3. Iman kepada Rasul Allah
Iman kepada rasul-rasul
adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah telah mengutus para rasul untuk
mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya. Mengimani bahwa ada di
antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih sebagai
perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi mereka semua
tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat
dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan
yang nyata. Wajib mengimani bahwa semua wahyu kepada nabi dan rasul itu adalah
benar dan bersumber dari Allah Ta’ala. Juga wajib mengakui setiap nabi dan
rasul yang kita ketahui namanya dan yang tidak kita ketahui namanya.
4. Iman kepada Kitab Allah
Iman kepada kitab Allah
adalah meyakini, membenarkan dan menetapkan setiap kitab yang Allah turunkan
kepada rasul utusan-Nya, meyakini bahwa kitab tersebut benar diturunkan dari
Allah swt. Wajib beriman secara ijmal, kecuali yang telah disebutkan namanya oleh
Allah, maka wajib baginya mengimaninya secara tafshil, yaitu Taurat, Injil,
Zabur, dan Al-Qur'an.
- Kitab Taurat, diwahyukan Allah kepada Nabi Musa as. Sebagai pedoman hidup bagi kaum bani israil dalam bahasa ibrani. Dirman Allah dalam surah Al-Maidah ayat 44.
- Kitab Injil, diwahyukan Allah kepada Nabi Isa as. Dalam bahasa suryani. Kitab injil asli memuet keterangan-keterangan yang benar dan nyata yaitu perintah-perintah Allah agar manusia mengesakannya dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, juga menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir. Firman Allah dalam surah Al-Maidah ayat 46.
- Kitab Zabur, diwahyukan Allah kepada Nabi Duad as. Dalam bahasa Qibti. Nabi Daud as hanya diperintahkan Allah untuk mengikuti syariat Nabi Musa as. Maka pokok ajaran kitab zabur berisi tentang zikir, nasihat dan hikmah, tidak memuat syariat. Firman Allah dalam surah Al-Isra’ ayat 55.
- Kitab Al-Qur’an, diwahyukan Allah kepada Nab Muhammad saw. Secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Yang terdiri dari 30 juz, 144 surah, 6666 ayat, 74437 kalimat dan 325345 huruf. Turunya Al-Qur’an disebut Nuzulul qur’an. Wahyu pertama adalah surah al-alaq ayat 1-5 diturunkan pada malam 17 ramadan 610 M di Gua Hira pada Nabi Muhammad saw sedang berkhalwat.
Keistimewaan Kitab suci
Al-Qur’an adalah :
- Sebagai kitab suci yang terakhir dan terjamin keasliannya.
- Memiliki kandungan yang paling lengkap dan sempurna.
- Tidak dapat ditiru dan dimasuki oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya karena Allah yang selalu memeliharanya. Allah berfirman dalam Q.S Al-Isra’ ayat 88.
- Isinya sesuai dengan perkembangan zaman, berlaku sepanjang masa dan untuk sekuruh umat manusia.
- Membaca dan mempelajari isi Al-Qur’an adalah ibadah.
5. Iman kepada Hari Kiamat
Mengimani semua yang terjadi di alam
barzakh (di antara dunia dan akhirat) berupa fitnah kubur (nikmat kubur atau
siksa kubur). Mengimani tanda-tanda hari kiamat. Mengimani hari kebangkitan di
padang mahsyar hingga berakhir di Surga atau Neraka. Iman kepada kebangkitan
setelah mati adalah keyakinan yang kuat tentang adanya negeri akhirat. Di
negeri itu Allah akan membalas kebaikan orang-orang yang berbuat baik dan
kejahatan orang-orang yang berbuat jahat. Allah mengampuni dosa apapun selain
syirik, jika Dia menghendaki. Pengertian alba'ts (kebangkitan) menurut syar'i
adalah dipulihkannya badan dan dimasukkannya kembali nyawa ke dalamnya,
sehingga manusia keluar dari kubur seperti belalang-belalang yang bertebaran
dalam keadaan hidup dan bersegera mendatangi penyeru. Kita memohon ampunan dan
kesejahteraan kepada Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
6. Iman kepada qada dan qadar
Mengimani kejadian yang baik maupun yang
buruk, semua itu berasal dari Allah Ta’ala. Karena seluruh makhluk tanpa
terkecuali, zat dan sifat mereka begitu pula perbuatan mereka adalah ciptaan
Allah. Iman kepada takdir adalah meyakini secara sungguh-sungguh bahwa segala
kebaikan dan keburukan itu terjadi karena takdir Allah. Allah ta'ala telah
mengetahui kadar dan waktu terjadinya segala sesuatu sejak zaman azali, sebelum
menciptakan dan mengadakannya dengan kekuasaan dan kehendak-Nya, sesuai dengan
apa yang telah diketahui-Nya itu. Allah telah menulisnya pula di dalam Lauh
Mahfuzh sebelum menciptakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar