KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan
ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah,
makalah ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi Tugas Mata pelajaran Kimia, pada semester II, di tahun ajaran
2014/2015. Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal
tentang materi ini.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar
yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat positif, guna penulisan yang lebih baik lagi di masa yang
akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang
sederhana ini, dapat memberi pemahaman yang lebih jelas bagi kita semua bahwa kita juga harus mengetahui
lebih jelas tentang pemahaman Sifat-Sifat Periodik Unsur.
Karangasem, 04 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ...................................................................... i
Daftar
isi ................................................................................ ii
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang.................................................................
1
1.2.Rumusan
Masalah............................................................
1
1.3.Tujuan..............................................................................
1
BAB
II. PEMBAHASAN
2.1.
Tabel Periodik Unsur ...................................................... 2
2.2.Jari-jari
Atom .................................................................. 2
2.3.Ionisasi
............................................................................ 5
2.4
Keelektronegatifat.............................................................
7
BAB
III. PENUTUP
Kesimpulan
........................................................................... 10
Daftar
Pustaka ....................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Unsur merupakan zat
tunggal yang sederhana. Unsur dapat ditemukan di alam bebas ataupun didalam
tanah, ada pula unsur yang belum dapat ditemukan di alam bebas. Wujud unsur pun
berbeda-beda sesuai dengan tempat ditemukannya. Unsur dapat berbentuk dalam zat
padat, cair atau gas.Sampai saat ini sudah ditemukan 115 macam unsur dengan
sifat-sifat yang khas untuk setiap unsur. Ketika unsur yang dikenal sudah
banyak, para ahli berupaya membuat pengelompokan sehingga unsur-unsur tertata
dengan baik. Latar belakang pembuatan makalah ini adalah untuk mempelajari
sifat-sifat unsur periodik tersebut serta mengenali lebih jauh Sitem Periodik
Unsur.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari tabel periodik unsur ?
2. Bagaimana
bentuk tabel periodik unsur ?
3. Apa
pengertian dari jari-jari atom ?
4. Apa
saja jenis-jenis jari-jari atom ?
5. Apa
pengertian Ionisasi ?
6. Apa
pengertian dari Keelektronegatifan ?
1.3.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari tabel periodik unsur!
2. Untuk
mengetahui bentuk tabel periodik unsur !
3. Untuk
mengetahui pengertian dari Jari-jari atom!
4. Untuk
mengetahui jenis-jenis Jari-jari atom!
5. Untuk
mengetahui pengertian dari Ionisasi!
6. Untuk
mengetahui pengertian dari Keelektronegatifan!
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Tabel
Periodik Unsur
Tabel
Periodik Unsur adalah pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat
mengalami perkembangan dari yang paling sederhana hingga modern. Sifat-sifat periodik unsur adalah
sifat-sifat yang ada hubunganya dengan letak unsur pada sistem periodik. Sifat
keperiodikan unsur adalah sifat-sifat yang berubah secara beraturan sesuai
dengan kenaikan nomor atom unsur.
2.2.
Jari-jari
atom
A. Pengertian
Jari-jari atom
adalah
jarak dari inti atom sampai kulit
terluar. Biasanya jarak tersebut diukur dalam
satuan pikometer atau
angstrum. Dikarenakan elektron-elektron senantiasa bergerak, maka untuk
mengukur jarak dari inti atom kepadanya amatlah sulit. Untuk itu digunakan
beberapa cara yang lebih akurat seperti dijelaskan pada bagian selanjutnya. Dalam satu
golongan dari atas ke bawah jari – jari atom semakin besar.
- Dalam satu golongan dari atas ke bawah, kulit atom bertambah (jumlah kulit sama dengan nomor periodik), sehingga jari-jari atom juga akan bertambah besar. Sebab jumlah kulit yang dimiliki atim makin banyak, sehingga kulit terluar makin jauh dari inti atom.
- Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil. Dari kiri ke kanan, jumlah kulit tetap tetapi muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada kulit bertambah. Hal tersebut mengakibatkan gaya tarik-menarik antara inti dengan kulit elektron semakin besar sehingga jari-jari atom makin kecil.
B.
Jenis-jenis jari-jari atom
Terdapat beberapa jenis jari-jari atom
yang digunakan untuk menyatakan jarak dari inti atom ke lintasan stabil terluar
dari elektronnya, di antaranya adalah jari-jari kovalen, jari-jari logam dan
jari-jari van der Waals. Ketiganya dipilih disebabkan oleh perbedaan dari
sifat-sifat elemen yang akan diukur.
1. Jari-jari
Kovalen
Jari-jari atom diukur menggunakan
jari-jari kovalen untuk elemenelemen yang memiliki jenis ikatan kovalen.
Umumnya elemen-elemen ini merupakan elemen-elemen non-logam. Secara teknis
jarak yang diukur adalah setengah dari jarak internuklir antara dua atom
bertetangga terdekat dalam kisi-kisi kristal. Jari-jari kovalen untuk
elemen-elemen yang tidak dapat berikatan dapat diperkirakan dengan melakukan
kombinasi jari-jari dari elemenelemen yang dapat berikatan dalam molekul untuk
atom-atom yang berbeda.
2.
Jari-jari Logam
Jari-jari
atom diukur menggunakan jari-jari logam untuk elemenelemen yang termasuk dalam
elemen-elemen logam. Jari-jari logam adalah setengah jarak dari jarak
internuklir terdekat dari atom-atom dalam kristal logam.
3.
Jari-jari Van Der Waals
Jari-jari
atom diukur menggunakan jari-jari van der Waals untuk elemen yang atom-atomnya
tidak dapat saling berikatan. Contoh dari kelompok ini adalah gas mulia, di
mana dikatakan bahwa atom-atom dari elemen ini tak termampatkan atau
terpadatkan (unsquashed).
Kecenderungan jari-jari atom dalam periode
Dari kiri ke kanan dalam
tabel periodik, nomor atom meningkat. Elektron dalam kulit tidak melindungi
satu sama lain dari tarikan proton. Karena jumlah proton juga meningkat dari
kanan, muatan efektif inti (Zef) akan meningkat dalam satu periode. Hal
ini menyebabkan
penurunan jari-jari atomik. Dalam periode, ukuran atom dibatasi
oleh orbital-orbital dalam volume kulit yang sama besarnya. Unsur-unsur periode
2 mempunyai kon􀀃gurasi
elektronik 2s(1-2) 2p(1-6). Ukuran atom ditentukan oleh besarnya
muatan efektif inti yang dirasakan elektron-elektron dalam orbital yang
bersangkutan yaitu 1s, 2s dan 2p. Naiknya nomor berarti
naiknya Zef yang dirasakan oleh setiap elektron dalam orbital yang
bersangkutan, orbital-orbital ini mengalami kontraksi ke arah inti atom yang
semakin besar dan akibatnya akan nampak semakin kecil.
Kecenderungan jari-jari atom dalam golongan
Dari atas ke bawah dalam
tabel periodik, jumlah elektron dan kulit yang terisi elektron meningkat,
tetapi jumlah elektron valensi tetap sama. Elektron terluar dalam sebuah
golongan mempunyai muatan efektif inti (Zef) yang sama, tetapi posisi
elektron jauh dari inti yang menyebabkan kulit yang terisi energi menurun.
Dengan demikian, jari-jari atom meningkat. Ukuran ditentukan oleh ukuran
orbital terluar. Unsur-unsur dalam golongan ditandai dengan valensi yang sama.
Golongan utama yaitu s dan p, mempunyai kon􀀃gurasi elektronik (1-7)sx, dan (1-7)s2 (1-7)px.
Naiknya nomor atom berarti bertambahnya kulit elektron bertambahnya elektron
"dalam" dan bertambahnya ukuran orbital terluar sehingga elektron
mengalami "perlindungan" (shielding) oleh elektron-elektron
"dalam" yang semakin efektif pengaruh tarikan inti, dan akibatnya
atom akan nampak semakin besar.
Perlu diingat bahwa inti atom merupakan bagian atom yang sangat
kecil, jari-jari kovalen oksigen yang panjangnya ~70 pm, jari-jari atomnya
hanya 0,0015 pm. Jadi dalam hal keseluruhan atom, inti atom hanya mewakili
sekitar 10-11 bagian.
2.3.
Ionisasi
Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang
cocok, ini cenderung mudah lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti gas
mulia.
Contoh: atom C
(golongan IVA)dan atom H (golongan IA) –> gas mulia
Energi
ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari
suatu atom netral dalam wujud gas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan
elektron kedua disebut energi ionisasi kedua dan seterusnya. Bila tidak ada
keterangan khusus maka yang disebut energi ionisasi adalah energi ionisasi
pertama. Ionisasi terdiri dari dua tipe: Ionisasi
sekuensial dan ionisasi non-sekuensial. Pada fisika klasik, hanya ionisasi
sekuensial yang dapat terjadi sehingga disebut ionisasi klasik. Ionisasi
non-sekuensial melawan beberapa hukum fisika klasik dan akan dijelaskan di
bagian ionisasi kuantum.
Dapat disimpulkan keperiodikan
energi ionisasi sebagai berikut.
a.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi
semakin berkurang.
b.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi
cenderung bertambah.
Kecenderungan tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a.
Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari atom
bertambah sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil.
Elektron semakin mudah dilepas dan energi yang diperlukan untuk melepaskannya
makin kecil.
b.
Dari kiri ke kanan dalam satu periode, daya tarik inti
terhadap elektron semakin besar sehingga elektron semakin sukar dilepas. Energi
yang diperlukan untuk melepaskan elektron tentunya semakin besar.
Energi
Ionisasi Pertama Unsur-unsur dalam Tabel Periodik Unsur (kJ/mol)
Grafik kecenderungan energi ionisasi unsur-unsur
2.4.
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan didefinisikan sebagai kecenderungan suatu atom alam molekul untuk
menarik pasangan elektron yang digunakan pada ikatan ke arah atom bersangkutan.
Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang menyatakan kecenderungan suatu
unsur menarik elektron dalam suatu molekul senyawa. Elektronegativitas tidak bisa dihitung secara langsung,
melainkan harus dikalkulasi dari sifat-sifat atom dan molekul lainnya. Beberapa
metode kalkulasi telah diajukan. Walaupun pada setiap metode
terdapat perbedaan yang kecil dalam nilai numeris
elektronegativitasnya, semua metode memiliki tren periode yang sama di
antara unsur-unsur. Elektronegativitas merupakan salah satu sifat periodisitas
unsur, selain afinitas elektron, jari-jari atom, dan energi ionisasi.
a. Dalam satu golongan dari atas ke
bawah keelektronegatifan semakin berkurang.
b. Dalam satu periode dari kiri ke
kanan keelektronegatifan semakin bertambah.
Penjelasan:
a.
Tidak ada sifat tertentu yang dapat diukur untuk menetukan
atau membandingkan keelektronegatifan unsur-unsur.
b.
Semakin besar daya tarik elektron semakin besar energi
ionisasi, juga semakin besar (semakin negatif) afinitas elektron. Jadi, suatu
unsur (misalnya fluor) yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron
yang besar akan mempunyai keelektronegatifan yang besar.
Skala
Elektronegativitas Unsur-Unsur dalam Tabel Periodik Unsur
Semakin besar keelektronegatifan,
unsur cenderung makin mudah membentuk ion negatif. Semakin kecil
keelektronegati fan, unsur cenderung makin sulit membentuk ion negatif,
dan cenderung semakin mudah membentuk ion positif.
Metode yang umumnya sering digunakan
adalah metode Pauling. Hasil perhitungan ini menghasilkan nilai yang tidak
berdimensi dan biasanya dirujuk sebagai skala Pauling dengan
skala relatif yang berkisar dari 0,7 sampai dengan 4,0 (hidrogen = 2,2). Bila
metode perhitungan lainnya digunakan, terdapat sebuah konvensi (walaupun tidak diharuskan)
untuk menggunakan rentang skala yang sama dengan skala Pauling:
hal ini dikenal sebagai elektronegativitas dalam satuan Pauling.
Elektronegativitas
bukanlah bagian dari sifat atom, melainkan hanya merupakan sifat atom pada
molekul. Sifat pada atom tunggal yang setara dengan elektronegativitas
adalah afinitas elektron. Elektronegativitas pada sebuah unsur akan bervariasi
tergantung pada lingkungan kimiawi, namun biasanya dianggap sebagai sifat yang terpindahkan,
yaitu sebuah nilai elektronegativitas dianggap akan berlaku pada berbagai
situasi yang bervariasi.
Keelektonegatifan
skala Pauling
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sifat-sifat periodik unsur
adalah sifat-sifat yang ada hubunganya dengan letak unsur pada sistem periodik.
Sifat keperiodikan unsur adalah sifat-sifat yang berubah secara beraturan
sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Sifat periodik meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, dan keelektronegatifan. Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar.
Macam-macam jari-jari atom ada 3, yaitu jari-jari kovalen, jari-jari logam Jari jari Van Der Waals. Energi Ionisasi adalah energi
minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom netral dalam
wujud gas. Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang menyatakan
kecenderungan suatu unsur menarik elektron dalam suatu molekul senyawa.
Daftar Pustaka
ia,tapi kurang lengkap isinya hasil dan pembahasan nya gk ada, kesimpulan dan sarannya pun gk ada
BalasHapus