Laporan Animasi Stop Motion-Ulat Sial Lagi-ADR
IDENTITAS ANGGOTA KELOMPOK (ADR)
Nama
|
NIS/
NISN
|
Alamat
|
Ayu
Aprillia
|
0027 /
9998878267
|
Jeruk
Manis
|
I
Kadek
Dwi
Suardana
|
0029 /
9998159651
|
Bebandem
|
Ni
Kadek
Rahayu
Widiani
|
0035 /
9998159652
|
Bebandem
|
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan
kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Tugas Animasi Stop Motion, SMK TI Bali Global Karangasem pada
semester II, di tahun ajaran 2015/2016 tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini,
penulis banyak mendapat bantuan, arahan serta bimbingan dari guru, untuk itu
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : Ni Luh
Rupayani S.Pd, selaku guru dalam mata pelajaran
Animasi Stop Motion, yang telah memberikan bimbingan, arahan,
petunjuk, semangat
serta
motivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat positif ataupun bersifat membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Semoga hasil penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi bidang Multimedia pada khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya.
|
Karangasem, Maret
2016
Penulis
|
|
|
DAFTAR ISI
A. Pengertian Stop Motion
Stop Motion terdiri dari dua
kata yaitu stop yang
berarti berhenti dan motion yang berarti gerakan / bergerak. Animasi stop motion adalah suatu teknik animasi untuk
membuat objek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak sendiri.
Teknik ini menggunakan prinsip frame to
frame seperti animasi
2 dimensi. Pengerjaannya sama dengan animasi pada umumnya yaitu mengatur
frame per frame gambar. Namun yang membedakan disini adalah cara menghidupkannya
/ animatenya. Animasi
Stop motion merupakan suatu teknik animasi untuk membuat objek yang
dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak sendiri. Setiap pergerakan
dari objek tersebut difoto (frame individual), sehingga menciptakan ilusi gerakan
ketika serangkaian frame dimainkan berurutan secara berkesinambungan.
Dalam
perkembangannya, animasi stop motion sering disebut juga claymation, karena animasi ini sering menggunakan clay (plastisin/tanah liat) sebagai
objek yang digerakkan. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah kamera foto atau
kamera video tipe apa pun, tripod atau apapun yang dapat menyanga kamera tepat
pada tempatnya, dan yang paling penting adalah objeknya. Cukup dengan menggunakan
tangan sendiri, kita pindahkan posisi objek berupa boneka, model, atau gambar
secara perlahan-lahan. Dan setiap pergerakan itu direkam dengan kamera foto
ataupun kamera video. Ketika hasil rekaman itu kita susun berurutan, maka yang
tercipta adalah kesan seolah-olah objek bergerak dan hidup.
B. Sejarah Singkat Animasi Stop Motion
Animasi
stop motion memakai objek yang masih sederhana, berupa boneka yang bisa
digerakkan dengan tali dan tangan, atau kalau di Indonesia terkenal dengan
wayang. Gambar yang berurutan, ataupun tanah liat yang mudah diubah bentuknya.
Awalnya
teknik ini digunakan oleh Albert E Smith
dan J Stuart untuk pertunjukan The
Humpty Dumpty Circus pada tahun 1898. Ketika animasi mulai berkembang
sekitar abad ke-18 di Amerika, J. Stuart Blackton adalah orang pertama kali
yang mengenalkan teknik ini dalam filmnya berjudul : Fun in a Bakery Shop yang menggunakan clay. Film ini kemungkinan merupakan film animasi stop motion yang
pertama kali muncul pada tahun 1902. Karena di sisi lain, di tahun yang sama di
Eropa, seorang pionir efek spesial bernama George Melies, seorang sineas asal Perancis ternyata
juga menciptakan film animasi dengan teknik yang sama, hanya saja film tersebut
kurang diekspos. Film yang berjudul A
Trip to the Moon ini
berjalan 14 menit jika diproyeksikan pada 16 frame per detik, yang merupakan
standar frame rate pada saat film dibuat.
Selanjutnya
pada tahun 1906, Stuart Blackton kembali membuat film animasi pendek dengan
judul Humourous Phases of Funny Faces, yang dibuat dengan menggunakan
media papan tulis dan kapur tulis. Menggambarkan ekspresi wajah seorang tokoh
kartun pada papan tulis, diambil gambarnya dengan still camera, kemudian
dihapus untuk menggambarkan ekspresi selanjutnya. Pada saat itu, teknik stop motion
semakin banyak disenangi oleh animator Amerika. Lalu teknik tersebut semakin
berkembang hingga pada tahun 1925, Willis OBrien mencoba membuat film tentang
dinosaurus yang terbuat dari clay
(plastisin/tanah liat) dengan judul The
Lost World dan disusul
dengan karya klasiknya berjudul King
Kong pada tahun 1933.
Sejak itu, animasi stop motion semakin dikenal dengan sebutan claymation. Kini semakin banyak aja
karya claymation yang sukses di
pasaran, seperti Wallace
and Gromit (1989), Chicken Run (2000) oleh Aardman Animations, studio animasi
spesialisasi stop motion yang didirikan Peter Lord dan David Sproxton tahun 1972. Film The Nightmare before Christmas (1993) oleh Tim Burton dan yang paling gres Corpse Bride (2005).
C. Perkembangan Teknologi untuk mendukung Animasi Stop Motion
Perkembangan animasi stop motion terus berjalan
seiring dengan kecanggihan teknologi dan komputer animasi. Terbukti, sejak
diperkenalkannya teknik baru, CGI atau Computer Generated Imagery di dunia
animasi, tak lantas membuat stop motion dijauhi dari peminatnya. Malahan stop
motion kini, semakin berjaya dengan kemudahan teknologi digital dan CGI. Film
Corpse Bride yang digarap oleh Tim Burton misalnya. Film inilah yang pertama
kali menggunakan teknologi full digital, peralatan yang dipakai kamera digital
SLR still photography untuk merekam adegannya, dan untuk mengedit gambarnya
menggunakan Apple’s Final Cut Pro.
Alat-alat teknologi yang dipakai
membuat stop motion antara lain :
Kamera
|
Kamera
untuk mengambil gambar/objek (bidik)
yang akan di animasikan stop motion
|
Tripod
|
Berfungsi
untuk menyangga kamera, agar kamera tetap di posisi bidik (tidak goyang)
|
Objek
|
Objek
menyesuaikan dengan topik, misalnya ingin membuat animasi robot maka sediakan
robot, atau ingin membuat animasi dari plastisin maka sediakan plastisin
|
Komputer
|
Untuk
memproses hasil photo yang tealah dibuat sehingga bisa menjadi sebuah film
|
CD/DVD Burning Software
|
Software
untuk burning ke CD / DVD supaya bisa dilihat di TV menggunkan DVD player
atau CD player, misalnya Ashampoo, NERO EXPRESS dll
|
D. Jenis-jenis Animasi Stop Motion
1.
Animasi Cut
Out (Guntingan)
Jenis
animasi stop motion cut out adalah
teknik animasi yang digunakan untuk membentuk sebuah animasi, yang cara
pembuatannya membuat potongan gambar yang sesuai bentuk yang diinginkan.
Animasi ini dibuat dengan menggunakan alat peraga dan karakter yang datar.
Latar belakang yang digunakan biasanya terbuat dari kertas, kain, atau
foto, tergantung keperluan juga. Saat ini jenis seperti ini sering diproduksi
dengan komputer, yang biasa dilakukan adalah dengan gambar discanning.
2.
Animasi Clay (Tanah Liat)
Jenis animasi stop motion clay ini menggunakan clay atau tanah liat atau bahan-bahan
elastis yang bisa dibentuk, sebagai objek yang gerakan. Clay atau tanah liat biasanya di transform menjadi
bentuk – bentuk yang diinginkan. Biasanya stop motion memang banyak menggunakan
jenis ini. Animasi yang menggunakan tanah liat ini seperti Gumby and Pokey,
Chicken Run, dan Corpse Bride.
3.
Animasi Puppet
( Wayang / Boneka )
Jenis animasi stop motion puppet ini biasanya melibatkan tokoh
boneka atau wayang atau figur lainnya yang merupakan penyederhanaan dari bentuk
alam yang ada. Figur atau boneka tersebut biasanya terbuat dari bahan-bahan
yang memang mempunyai sifat yang lentur (plastik) dan mudah untuk digerakan
saat melakukan pemotretan bingkai per bingkai. Bahan yang biasanya
digunakan adalah kayu yang muda diukir, kain, kertas, tanah liat, dan lain
sebagainya, yang dapat menciptakan karakter yang tidak kaku.
4.
Animasi
Pixilation (Aktor
Hidup)
Jenis animas stop motion Pixilation
ini menggunakan aktor hidup, dimana aktor hidup ini berperilaku selayaknya
boneka. Pemotretannya seperti pada stop motion biasanya, sang aktor tersebut
berpose berulang-ulang untuk satu atau lebih frame yang diambil dan bergerak
sedikit demi sedikit ke frame berikutnya layaknya boneka yang digerakan.
5.
Animasi Objek
/ Object Animation
Jenis animasi stop motion Objek ini
menggunakan benda-benda seperti boneka, kaleng, atau balok, dimana benda-benda
tersebut yang digunakan tidak seperti tanah liat yang mudah dibentuk dan lunak.
6.
Animasi Siluet
/ Silhoutte Animation
Jenis Animasi Siluet ini
adalah animasi yang digunting dan dirangkai sebagai bayangan (hitam) gambar
gelap. Teknik ini di pelopori oleh Lotte German Reiniger. Sekarang ini animasi
siluet kadang digunakan sebagai karya seni.
7.
Animasi Grafis
/ Graphic Animation
Variasi
dari animasi stop motion ini adalah variasi yang lebih konseptual daripada
animasi cel tradional bidang datar dan animasi stop motion dengan jenis cut out. Tapi secara teknis jenis animasi stop motion
tersebut menggunakan foto atau gambar sebagai objek animasi.
E. Prinsip Animasi Stop Motion
1)
Staging
Staging adalah back ground pendukung
yaitu lingkungan yang digunakan pada film animasi agar lebih menarik. staging
dalam animasi juga meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung
suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene.
2) Appeal
Appeal berkaitan dengan keseluruhan
look atau gaya visual dalam animasi. Sebagaimana gambar yang telah menelurkan
banyak gaya, animasi (dan ber-animasi) juga memiliki gaya yang sangat beragam.
3) Exaggeration
Exaggeration adalah upaya untuk
mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat
hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan
lazimnya dibuat secara komedik. Banyak dijumpai di film-film animasi sejenis
Tom & Jerry, Donald Duck, Doraemon dan sebagainya.
4) Timing & Spacing
Timing adalah tentang menentukan
waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan. spacing adalah tentang menentukan
percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak (pengaturan
kepadatan gambar).
5) Squash & Stretch
Squash and strecth adalah upaya
penambahan efek lentur (plastis) pada objek atau figur sehingga -seolah-olah
‘memuai’ atau ‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup,
(misal: manusia, binatang, creatures) akan memberikan ‘enhancement’ sekaligus
efek dinamis terhadap gerakan/ action tertentu, sementara pada benda mati
(misal: gelas, meja, botol) penerapan squash and stretch akan membuat mereka
(benda-benda mati tersebut) tampak atau berlaku seperti benda hidup.
6) Anticipation
Anticipation adalan dianggap sebagai
persiapan/ awalan gerak atau ancang-ancang. Seseorang yang bangkit dari duduk
harus membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum benar-benar berdiri. Pada
gerakan memukul, sebelum tangan ‘maju’ harus ada gerakan ‘mundur’ dulu. Dan
sejenisnya.
7) Slow In and Slow Out Slow in
Slow In dan Slow Out menegaskan
kembali bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang
berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat
kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat
kemudian melambat.
8) Arcs
Arcs adalah sistem pergerakan tubuh
pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti
pola/jalur. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih
realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk
lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Pola gerak semacam inilah
yang tidak dimiliki oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung
patah-patah.
9) Secondary Action
Secondary action adalah
gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya
sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk
menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari
gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk
memperkuat gerakan utama.
10) Follow Through and Overlapping
Action
Follow through adalah tentang bagian
tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak.
Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari.
Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan saling-silang. Maksudnya,
adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului (overlapping). Pergerakan
tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya.
F. Syarat-syarat Animasi Stop Motion
Berikut
syarat-syarat untuk animasi stop motion :
1.
Menggambar karakter, sebelum membuat karakter 3D dari
plastisin, gambar terlebih dahulu karakter yang akan dibuat di kertas
menggambar
2.
Menggambar Latar belakang dan objek lain, sama seperti menggambar karakter,
sebelum membuat latar belakang atau objek lain, gambar terlebih dahulu latar
belakang dan objek lain yang berkaitan tentang Proyek animasi stop motion
3.
Pewarnaan, tentukan juga warna objek dan latar belakang agar semua
terlihat indah
4.
Proses Animasi,
5.
Penggabungan Animasi
6.
Pengisian suara
7.
Penambahan Effect
8.
Animasi harus mengandung unsur keindahan atau
estitika, untuk mencapai unsur tersebut
perlu adanya :
a)
Kesatuan
b)
Keteraturan
c)
Keragaman
d)
Komunikasi
G. Tahapan / Proses Animasi Stop Motion
Tahapan animasi stop motion secara umum :
1.
Tentukan Ide animasi Stop Motion yang akan dibuat
2.
Buat storyboard atau sketsa/gambaran cerita (jalan cerita)
3.
Siapkan bahan dan peralatan yang akan diperlukan
4.
Setiap Gerakan di foto atau direkam menjadi
frame-frame
5.
Tahap penyusunan setiap gerakan agar menjadi animasi
stop motion yang halus
a. Proses Pra
produksi, meliputi pencarian ide, tema, sinopsis, pembuatan storyboard.
b. Proses
Produksi, meliputi layout (tata letak), key motion (gerakan
kunci), in between (gambar yang menghubungkan gambar inti ke gambar yang
lain), background (gambar latar belakang), coloring.
c. Proses post
produksi, berupa editing, dubbing, rendering dan
pemindahan film/animasi ke dalam
berbagai media berupa VCD dsb jika diperlukan.
Tahap Animasi Stop Motion kita :
1. Tentukan Ide Animasi Stop Motion yang akan dibuat
2. Buat storyboard atau gambaran
cerita (jalan cerita)
3. Siapkan bahan dan peralatan yang akan diperlukan
4. Setiap Gerakan di foto atau direkam menjadi
frame-frame
5. Tahap penyusunan setiap gerakan agar menjadi animasi
stop motion yang halus
6. Tahap Pengeditan (Pemberian visual efect, sound efect
dan pengeditan video)
Hardware Pendukung Animasi Stop Motion
|
|
Kamera
|
Type Sonny
|
Laptop
|
Type Acer
|
Pot dan Ranting Pohon
|
Ranting pohon buah belimbing
|
Plastisin
|
Warna hijau harga Rp.3000
|
Software Pendukung Animasi Stop Motion
|
|
Adobe Flash
CS6
|
Menggabungkan gambar
|
Adobe
Photoshop CS6
|
Pengeditan gambar
|
Adobe After
efect CS6
|
Pembuatan Opening
|
VideoPad
Editor
|
Pengeditan dan Menggabungkan video
|
SUMBER MATERI
(Januari 2016)
(Januari 2016)
(Januari 2016)
(Januari 2016)
(Januari 2016)
(Februari 2016)
AGENDA
1.
|
7 Januari 2016
|
Menentukan
ide atau konsep Animasi Stop Motion
|
2.
|
13 Januari 2016
|
Membuat
& Menyusun Storyboard Animasi Stop Motion
|
3.
|
21 Januari 2016
|
Membuat
Makalah & Powerpoint (Presentasi) Animasi Stop Motion
|
4.
|
4 Februari 2016
|
Persiapan
untuk Pengambilan gambar storyboar 1 yang akan di jadikan stop motion
|
5.
|
25 Februari 2016
|
Pengeditan
Video, Makalah dan Presentasi
|
6.
|
3 Februari 2016
|
Penilaian
dan perbaikan laporan
|
7.
|
10 Maret 2016
|
Pengambilana
gambar storyboard 2
Jam
14.32 WITA di rumahnya Ayu
|
8.
|
17 maret 2016
|
Pengeditan laporan Animasi
Stop Motion
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar