“Drama Hantu Bukan Sih?”
OLEH :
1. Ni Wayan Putu Apriani (01)
2. Ayu Aprillia (02)
3. I Kadek Dwi Suardana (04)
4. Ngurah Puja Adnyana (07)
5. I Gede Suardana (11)
6. Suhana Sabdar (12)
7. Ni Luh Yanti (14)
SMK TI
BALI GLOBAL KARANGASEM
TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Karya
seni adalah suatu hasil yang diciptakan oleh seseorang yang mempunyai unsur
keindahan. Drama adalah salah satu seni dalam bentuk kegiatan manusia yang secara
sadar menggunakan tubuhnya atau benda-benda yang dapat digerakkan, dimana
suara, musik dan tarian sebagai media utamanya untuk mengekspresikan cita, rasa
dan karsa seni. Seni Drama tumbuh dan berkembang dalam
dimensi ruang dan waktu, baik tradisional maupun non tradisional di Nusantara
maupun Mananegara. Pada karya tulis ini pembaca akan mengetahui esensi
pertunjukan Drama tradisional mancanegara.
B.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa dan seperti apa itu seni Drama!
2.
Untuk
mengetahui unsur-unsur pergelaran Drama!
C.
Manfaat
1. Dapat
mengetahui apa dan seperti apa ittu seni Drama
2. Dapat
mengetahui unsur-unsur pergelaran Drama
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sutradara
Sutradara
adalah pemimpin dalam pementasan Drama, sebagai pemimpin yang bertanggung jawab
terhadap kesuksesan pementasan Drama, ia tentu harus membuat perencanaan dan
melaksanakannya.
Membedah naskah “Hantu
Bukan Sih?”
Tema : Komedi
Judul : Hantu Bukan Sih ?
Alur : Maju
Latar :
-
Tempat :
Kuburan
-
Waktu :
Malam hari
-
Suasana :
Horor tapi seru
Tokoh :
1.
Penjaga Malam :
Thoriq
2.
Sundel Bolong : Resma
3.
Kuntil Anak :
Serik
4.
Mak Lampir : Rahayu
5.
Tuyul 1 : Muliawan
6.
Tuyul 2 : Dimas
7.
Tuyul 3 : Danan
8.
Suster : Suhana
Penokohan :
1.
Penjaga Malam :Lebay&SedikitBodoh
2.
Sundel Bolong : Penasaran&Kepo
3.
Kuntil Anak : Pemarah, Jahil&SokCantik
4.
Mak Lampir :
Jahil&Pemarah
5.
Tuyul 1 : Jahil&Nakal
6.
Tuyul 2 : Jahil&Nakal
7.
Tuyul 3 : Jahil&Nakal
8.
Suster : Jutek&Galak
Amanat :
Jangan suka menjahili orang dan
Selalu berbuat baiklah kepada siapa pun.
Sinopsis :
Seorang penjaga malam yang bernama Sarapudin ingin melihat-lihat keadaan yang ada di
sekitar kuburan, akan tetapi niatnya tak disambut baik dengan penghuninya.
Tuyul 1 & Tuyul 2 yang salah satu penghuni disana menganggu Sarapudin
hingga pingsan. Namun, tuyul 3 membantu membangunkan Sarapudin dengan
ritualnya. Sehingga Sarapudin terbangun dan bisa melihat para penghuni kuburan,
lalu para penghuni memperkenalkan dirinya kepada Sarapudin.
B.
Tata
Musik
Tata
suara atau tata musik ialah bukan hanya mengatur pengeras suara (soundsystem),
melainkan mengatur juga musik pengiring. Musik pengiring diperlukan agar
suasana yang digambarkan terasa lebih meyakinkan.
Tata Musik dalam naskah
“Hantu Bukan Sih?”
1.
Suara Jangkrik
2.
Suara Hp berdering
3.
Suara Kuntil Anak tertawa
4.
Sound “Bakso”
C.
Tata
Lampu
Tata
Lampu adalah pengaturan cahaya di panggung karena itu tata lampu eratkaitannya
dengan tata panggung. Penata lampu biasanya menggunakan alat yang disebut
spotlight yaitu semcam kotak berlensa yang berisi lampu ratusan watt.
D.
Tata
Busana
Tata
busana adalah pengaturan pakaian pemain baik bahan, model maupun cara
menggenakannya.
Tata
Busana dalam naskah “Hantu Bukan Sih?”
1. Penjaga
malam : Baju kaos, celana
hitam, dan sarung (diikatkan di pinggang)
2. Kuntil
Anak : Baju panjang putih
3. Mak
lampir : Baju panjang
putih
4. Sundel
Bolong : Baju panjang putih
(dibelakang baju dilubangi)
5. Para
tuyul : Celana pendek
putih (Pempes dewasa) , baju kaos warna kulit dan menutup kepala stoking)
6. Suster :
Baju panjang putih dan topi suster
E.
Tata
Panggung
Tata
Panggung adalah pentas atau area untuk bermain Drama yang menggambarkan tempat,
waktu, dan suasana terjadinya suatu peristiwa, biasanya letaknya di depan
tempat duduk penonton dan lebih tinggi dari pada kursi penonton, yang tujuannya
agar penonton yang duduk dikursi paling belakang mesih bisa melihat apa yang
ada dipanggung.
Tata
Panggung dalam naskah “Hantu Bukan Sih?”
Property
1. Hp
2. Senter
3. Kayu
4. Bunga
5. Samsam
Adegan
|
Pemain
|
properti
|
backsound
|
Panggung
|
1
|
1. Sarapudin
2. Kuntilanak
3. Maklampir
4. Tuyul 1
5. Tuyul 2
6. Tuyul 3
7. Susterngesot
|
Senter
Kentogan
|
Satupanggung
|
|
2
|
1. Kutilanak
2. Maklampir
3. Sarapudin
4. Susterngesot
5. Tuyul 1
6. Tuyul 2
7. Tuyul 3
|
Senter
kentogan
|
||
3
|
1. Tuyul 1
2. Tuyul 2
3. Tuyul 3
4. Kuntilanak
5. Maklampir
6. Sarapudin
7. Susterngesot
|
Senter
kentongan
|
||
4
|
1. Tuyul 1
2. Tuyul 2
3. Tuyul 3
4. Kuntilanak
5. Maklampir
6. Sarapudin
7. Susterngesot
|
|||
5
|
1. Tuyul 1
2. Tuyul 2
3. Tuyul 3
4. Kuntilanak
5. Maklampir
6. Sarapudin
7. Susterngesot
8. Perawat
|
Senter
kentongan
|
F.
Tata
Rias
Tata
Rias adalah cara mendandani pemain. Penata rias harus cekatan dan terampil,
karena pemain yang harus dirias ada cukup banyak, jika penata rias lambat bisa
jadi pementasan Drama terlambat karena itu penata rias harus terampil dan
cekatan dan mampu mengatur waktu sehingga pemain yaang akan naik panggung sudah
di rias dengan baik.
Tata
Rias dalam Drama “Hantu Bukan Sih?”
1.
Kuntilanak : Memakai
bedak, lalu eye shadow hitam dan pensil alis. Gunakan eye liner sedikit dan
lipstik merah.
2.
Mak Lampir : Rambutnya di ikat pusung bagian atas sisanya di urai lalu
pakai eye shadow sama lipstik hitam
3.
Sundel Bolong : Memakai bedak putih, rambut di urai.
4.
Tuyul : Memakai bedak
5.
Penjaga Malam : Memakai bedak
6.
Suster : Memakain make up natural
BAB
III
SIMPULAN
Lampiran-lampiran
Naskah :
Hantu Bukan Sih?
Pemain :
1.
Penjaga Malam :
Thoriq
2.
Sundel Bolong :
Resma
3.
Kuntil Anak : Serik
4.
Mak Lampir : Rahayu
5.
Tuyul 1 : Muliawan
6.
Tuyul 2 : Dimas
7.
Tuyul 3 : Danan
8.
Suster : Suhana
Drama ini berkisah tentang seorang penjaga malam yang
ingin melihat-lihat keadaan yang ada di sekitar kuburan akan tetapi niatnya tak
disambut baik dengan penghuninya.
Awal kisah....
(suara jangkrik)
Sarapudin :
Tadi aku melihat kalau disini ada yang aneh. Tapi dimananya ya? Jangan panggil
nama Udin,Sarapudinapudin. Kalo wilayah cihantu ini tidak aman. Hahahaha....
(menyombongkankan diri)
Tiba-tiba saja
HPnya berbunyi... (Nada HP berdering)
Sarapudin :
Hai honey, lagi apa kau? (menerima telpon dan berbicara sendiri)
Sarapudin :
Bah! Kau ini macam mana pula. Kalau Haus yaa Tinggal minum lah honey sayangku.
(berbicara sendiri)
Sarapudin :
Abang mau romantis macam mana pulaa.... (berbicara sendiri)
(Semua hantu muncul tiba-tiba)
Kuntil Anak :
Hihihi..... (Suara Kuntil Lanak Tertawa)
Berisik tauuuu! Pake acara nelpon pacar segala.Aku juga punya pacar keleess....
Mak Lampir : Iya
aku juga punya pacar, ihhh berisik
banget. Kupingku jadi budeg nih. Dasar satpam tolol. Ehh, siapa kau?
Kuntil Anak : Kau
tak kenal aku? Oke... Kenalin ya, namaku Kuntil Anak tralala trilili
hihihiiii..... (Suara Kuntil Lanak
Tertawa)
Mak Lampir : Wahh
namanya bagus (Bangga) aku kira, Kuntil Anak yang ada di kulit...
Kuntil Anak : Itu
kutil kale...!! Siapa nama mu?
Mak Lampir : Aku
Mak Lampir.......
Kuntil Anak :
Apa? Mak vampir, jauh donk.
Mak Lampir : MAK
LAMPIRR WOYYYY....
Kuntil Anak : Oh
Mak lampir.... Kau kenal siapa penjaga itu?
Sarapudin :
Tidak adek.... (menelpon / berbicara
sendiri)
Kuntil Anak : Ahh
siapa yang bicara padamu manusia begok!! Kamu tinggal dimana?
Sarapudin :
Ahh masa adek lupa, kita kan didaerah yang sama. (menelpon / berbicara sendiri)
Kuntil Anak :
Kubunuh juga orang ini. (kesal)
Mak Lampir : Ehh
ehh jangan donk. Mending kita kerjain aja dulu.
Kuntil Anak : Oh iya....
Ayokk!
Ketika akan
menuju Sarapudin. Mak lampir menginjak kaki salah satu dari para tuyul yang sedang
tidur-tiduran sembarangan.
Tuyul 1 :
Arrgghh! (menjerit kesakitan)
Tuyul 2 :
Kenapa 'Tak?
Tuyul 1 :
botak botak... kayak kau gx botak aja. Kakiku di di..... (menunjuk
kakinya dan Mak Lampir ).
Tuyul 2 :
Siapa?
Tuyul 3 :
Kalian berisik !!! Jangan ribut tengah malam, besok kita kan mau sekolah, nah
setelah sekolah pasti dapat duit.
Tuyul 1 :
MAK LAMPIRRRRR.....!!
Tuyul 2 :
Apaaaaa??? Mak Lampirr....
Tuyul 3 :
Ahh Mak Lampir, tante itu kan juga hantu. Kok kalian takut? (datar).
Tuyul 1 & 2 :
Oh iya ya.... hahahaha!!
Mak Lampir :
Ngapain kalian tidur-tiduran? Ada penjaga malam tuh...
Semua tuyul :
Mana tante? Mana tantee???
Mak Lampir :
Itu....!! (menunjuk sarapudin)
Kuntil Anak :
Ehh, ngk boleh gitu. Kan dia ngak jahat sama kita.
Tuyul 2 :
Tadi tante mau bunuh dia kan? (berbicara pada kunti anak).
Mak Lampir :
Betul kata botak itu. Kenapa kau berubah pikiran? (berbicara pada kuntil anak)
Tuyul 3 :
Memangnya mbak kun cinta ya sama abang penjaga itu?
Kuntil Anak : Hmm
bukan begitu, cinta sih nggak. aku baru ingat siapa dy. Dulu..... (mikir
sejenak) dia pernah membantu aku saat aku ingin di perkosa. Yah, gitu deh. Tapi
dia-nya yang babak belur, terus aku
diperkosa dan mati deh.... (nada pasrah)
Sundel Bolong :
Kenapa dulu kau tak panggil aku? Biar aku yang menakuti siapa yang akan
membunuhmu.
Tuyul 1 dan 2
menjauh dari Mak lampir, kunti, Sundel Bolong, dan tuyul 3
Tuyul 1 :
Heh tak! Yukk kita kerjain satpam itu.
Tuyul 2 :
ayokk ayokk... :)
Sementara itu
tuyul 1 dan 2 mengganggu sarapudin. (Musik jahil)
Kuntil Anak : Aku
dulu belum kenal sama kau!! Kenapa juga dulu kau tak mengenalkan diri padaku?
Mak Lampir :
Karena kita hantu, jadi mana mungkin kau bisa melihat kami.
Sundel Bolong : Betul itu Kun!!
Tuyul 3 :
Apa yang mereka mau dari tante sih ??? (tanya tuyul pada kuntil Anak).
Kuntil Anak :
Dulu aku biduan, aku sangaaattt cantik. Dengan kecantikanku mereka ingin
mendapatkan keperawananku tapi karena aku meronta pada mereka. Alhasil aku
dibunuhnya.
Mak Lampir :
Akhh.... geram aku mendengarnya. Andai saja waktu itu aku di dekatmu. Pasti aku
sudah membunuh siapayang ingin memperkosa mu.
Kuntil Anak :
Hmm.... sudahlahh. Semua sudah berlalu. Itu juga sudah lama.
Tuyul 3 :
Kapan tante?
Sundel Bolong : Tahun 2012 ya?
Kuntil Anak :
Bukan....
Mak Lampir :
Pasti kemaren!
Kuntil Anak :
Masih tidak tepat. Aku meninggal pada tahun 2000.
Mak Lampir :
Alamak!! Berarti kau meninggal sebelum kami donk.
Sundel Bolong : OMG......
Tuyul 3 :
Aneh aneh aneh.....
Kuntil Anak :
Tapi aku tetap awet kannn??! Hihihiiii....... (Suara Kuntil Lanak Tertawa)
GEDEBUGGGHHH
!!! Sarapudin terjatuhhh (Suara sarapudin yang menumbuk tembok karena mengejar
senter yang dipermainkan oleh tuyul 1 dan tuyul 2)
Tuyul 1 :
Ahahahaaa..... dia mati!
Tuyul 2 :
Mana mungkin secepat itu goblok. Liat mulutnya masih komat kamit. Pasti dia
hanya matahari merah jambu.
Tuyul 1 :
Apa itu?
Tuyul 2 :
Apa kau tak nonton acara gosip?
Tuyul 1 :
Hah? Memangnya kau nonton dimana?
Tuyul 2 :
Oh iya, kita kan tidak punya tv. Ya, maksudku PINGSAN!
Para hantu
diseberang sana yang tengah asik ngobrol seketika melihat apa yang terjadi
pada sarapudin dan kedua tuyul.
Mak Lampir :
Heiii!! Apa itu?
Tuyul 1 :
Hmm, dia pingsan tante... (menunjuk sarapudin)
Sundel Bolong :
Waah... Kalian apakan?
Tuyul 2 :
Ngak, kita ngak apa-apain kok tan
(berbicara pada Sundel Bolong).
Kuntil Anak :
Hihihiiiii..... (Suara Kuntil Lanak
Tertawa) Kalian ada-ada saja!
Tuyul 3 :
Kalo begitu, akan aku bangun kan dia.
Mak Lampir : Ya
sudah, bangunkan saja dia.
Tuyul 1 dan 2
pergi menjauh dari Sarapudin, datanglah tuyul 3 untuk membangunkan sarapudin
dengan ritualnya.
Kuntil Anak :
Heii, Sun. Lalu kenapa kau mati dengan punggung bolong seperti ini?
Sundel Bolong :
Dulu...... aku hamil diluar nikah, aku tidak menginginkan bayi itu lahir,
makanya aku lompat dari gedung, kehamilannku jadi kebelakang dan punggungku
jadi bolong , Seketika itu juga aku mati dengan punggung yang bolong deh....
Tuyul 1 dan 2 : Hom
pi pah!
Tuyul 2 :
Nah, kau botak. Kau yang kalah. Maka kau harus mencari uang besok.
Tuyul 1 :
Aku? Enak saja. Aku tidak mau. Bukankah kita harus mencari bersama-sama.
Tuyul 2 :
Aku capek tak... Aku sudah mencari uang semenjak saat itu.
Kuntil Anak :
Mengenaskan juga kematianmu Sun. Ckckck.... (berbicara pada Sundel Bolong).
Mak lampir :
Para tuyul itu ribut sekali. HEI TUYUL! SINI KALIANN.... (memanggil tuyul
tuyul)
Tuyul 1 :
Kita ya tante?
Mak lampir :
Bukan..
Tuyul 2 :
Lalu siapa?
Mak lampir :
Aku ada uang, siapa yang akan mencurinya?
Tuyul 1 :
Aku aku....!
Tuyul 2 :
Aku juga yaa tantee......
Tuyul 1 dan 2
mendekat ke arah Mak Lampir.
Sundel Bolong :
"Saat itu", apa yang kau
maksud tadi, hah tuyul? (berbicara pada tuyul 2).
Tuyul 1 :
Saat kami mati lah tante...
Tuyul 2 :
Betull itu....
Kuntil Anak :
Heh, paling kalian mati karena kecebur di kolam, tapi tidak ada yang menolong
kalian...
Tuyul 2 :
salah tante...
Mak lampir :
Ohhh, pasti karena dibunuh ibunya yang depresi.
Tuyul 1 :
Tante sok tahu. Ibu kami dulu baik kok.
Sundel Bolong : Lalu kenapa?
Tuyul 2 :
Waktu itu kami lagi main layangan, hmmm terus... (berhenti berbicara).
Tuyul 1 :
Terus kami mengejarnya, tanpa kami sadari ada kereta api di depan. Lalu kami
mati (menirukan gaya mati seperti tidur).
Tuyul 2 :
Hahahaha.... Lucuuuu seekali! (dengan gestur genit).
Mak lampir :
Ternyata .....
Sundel Bolong :
Tunggu, liat tuyul 3. Satpam itu sudah bangun.
Dilain sisi....
Sarapudin :
Ahh, kepalaku pusing. (memegang kepalanya)
Tuyul 3 :
Yesss! Aku berhasil...
Tuyul 1 dan 2 :
Hebat!! (tepuk tangan)
Sarapudin :
Hahhh??? Kalian siapa? Kenapa putih semua?
Kuntil anak : Ya
jelas lah kalau kami ini hantu. Sekarang kau sudah bisa melihat kami ya...
Mak lampir :
Aku penguasa daerah ini. Aku mak lampir.
Sundel Bolong :
Sedangkan aku Sundel Bolong.
Kuntil anak :
Lalu aku, aku lah yang suka mengganggu orang-orang lewat di sekitar sini. Aku
si kuntil anak.
Sarapudin :
Lalu kalian? (menunjuk para tuyul).
Semua tuyul :
Kami tuyul, abangggg!!!!
Sarapudin :
Oww... Ternyata kalian hantu. Knapa kalian mati?
Sundel Bolong :
kalau akulompat dari gedung...
Sarapudin :
Iihhhhh, serem banget! , Kamu?? (menujuk Kuntil Anak)
Kuntil anak :
Aku? Hihihihiiii...... Aku di perkosa.
Sarapudin :
Tragisnya... Ehh ehh kau kan yang waktu itu?
Kuntil anak :
Betul, sudahlah lupakan saja. Aku sudah jadi hantu.
Semua tuyul :
Kami di tabrak kereta api, abangg. Hahahahaha......
Sarapudin :
Menyedihkan sekali kalian. Lalu, kau mak lampir? (menunjuk Mak Lampir)
Mak lampir :
Hahaha...! Aku mati akibat rumahku dibakar oleh warga yang iri dengan
kakayaanku.
Sundel Bolong :
ehh ehh Ada yang datang (memberi tahu)
Kuntil Anak :
Ehh, ayok ayokk tidur! (menyuruh)
Suster orang
gilapun datang...
Suster : Ribut
sekali kalian ini , sudah berapa kali aku
katakan. Kalau sudah malam cepat tidur!!! Aku capek kalau kalian harus main
hantu-hantuan teruss......!
Kuntil Anak :
Mbak Suster , ada bakso nggak? Aku lapar....(Sound “Bakso”)
Suster : Bakso, bakso...!! Sini matamu ku
jadikan bakso..!
Semua Tuyul : Kalo
duit ada nggak, Mbk?
Suster : Duit, duit!! Bukannya kalian jadi
tuyul. Seharusnya kalian punya banyak duit. Makanya sekolah dulu yang bener,
lalu jadi tuyul yang profesional.
Sarapudin :
Mbk mau jadi pacar Abang, nggak?
Suster : Kamu lagi!! Siapa juga yang mau
jadi pacar kamu. Kalo kerjaan kamu cuma jadi satpam. Sembuh dulu baru cari
pacar.
Mak Lampir : Ehh
kalian, tidur cepat! Berisik tau....
Suster : Kalo begini terus, lama-lama aku
jadi ikut-ikutan gilaa nih. Hu-uhh!!!
(Langsung Pergi)
*Selesai*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar